"Seperti aktivitas data collection, itu adalah bagian dari jenis pekerjaan yang bisa diotomasi dari 23 juta lapangan kerja tadi," katanya.
Dari laporan tersebut, tipe pekerjaan akan bergeser ke arah layanan dan menjauh dari pekerjaan dengan potensi otomasi yang tinggi, seperti pemrosesan data dan pekerjaan fisik yang dapat diprediksi. Beberapa jenis pekerjaan yang rentan digantikan otomasi di antaranya pemrosesan data atau data entry, petugas payroll, transaction processors, hingga operator mesin.
Di lain hal, penelitian ini menemukan, otomasi berpotensi meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan PDB. Otomasi dianggap dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi pekerja Indonesia dan menciptakan peluang pasar bagi perusahaan Indonesia.
Teknologi akan membawa manfaat yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, termasuk peningkatan produktivitas, pertumbuhan, pendapatan, dan lapangan kerja. Namun, semua pemangku kepentingan di Indonesia diharapkan bisa meningkatkan keterampilan tenaga kerja untuk mewujudkan potensi tersebut.
"Indonesia perlu fokus meningkatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk mengajarkan keterampilan, memberikan keterampilan baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja untuk era kerja yang baru," kata Managing Partner Indonesia and President-Director, McKinsey Indonesia Phillia Wibowo dalam kesempatan yang sama.