Love-Hate Relationship Garuda dan Sriwijaya

Love-Hate Relationship Garuda dan Sriwijaya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 08 Nov 2019 06:34 WIB
Love-Hate Relationship Garuda dan Sriwijaya
Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto

Pihak Sriwijaya Air menyatakan kerja sama yang dibangun dengan Garuda selama justru menambah beban perusahaan. Kuasa sekaligus salah satu pemegang saham Sriwijaya, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, kisruh terjadi karena perjanjian selama ini tidak jelas. Kemudian, pihak Garuda terlalu melakukan intervensi pada manajemen Sriwijaya.

"Memang terdapat banyak kendala dan kekisruhan kerjasama ini yang menurut hemat saya, sebenarnya berawal dari ketidakjelasan perjanjian awal yang dibuat lebih setahun lalu. Sehingga terjadi salah-menyalahkan. Jadi pihak Sriwijaya merasa bahwa dominasi Garuda terlalu jauh intervensinya kepada Sriwijaya," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Dia bilang, kerja sama yang mulanya dibangun untuk meningkatkan kinerja Sriwijaya justru membuatnya tambah ambruk. Lantaran, manajemen Sriwijaya dibuat tidak efisien. Sebagai contoh, karyawan Sriwijaya biasanya ditempatkan di asrama malah dipindah ke hotel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini Sriwijaya punya asrama-asrama untuk menampung crew pesawat dipindahkan ke hotel. Jadi cost memang akhirnya menjadi lebih mahal daripada selama ini di-manage Sriwijaya sendiri," katanya.

"Dan menurut persepsi Sriwijaya mengatakan bahwa utang bukan bertambah, malah utang malah membengkak selama di-manage oleh Garuda," tambahnya.

Terlebih, kerja sama yang dibangun setahun lalu itu kemudian direvisi. Revisi perjanjian kerja sama ini semakin memperburuk kinerja Sriwijaya.

"Apalagi berapa bulan lalu perjanjian KSO diubah perjanjian KSM, dan dengan KSM itu Garuda secara sepihak menetapkan manajemen fee 5% dan profit sharing 65% bagi Garuda dan itu dihitung dari pendapatan kotor perusahaan. Akibatnya perusahaan bisa kolaps kalau begitu. Jadi ini sebenarnya mau menyelamatkan Sriwijaya atau malah menghancurkan Sriwijaya," paparnya.

Hide Ads