Yusril Ihza Mahendra kemudian buka suara mengenai utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia. Terlebih, Garuda menawarkan konversi utang menjadi saham.
"Jadi di berbagai media selalu dikatakan bahwa utang kepada Garuda akan diubah menjadi saham. Sebenarnya praktis tidak ada utang Sriwijaya kepada Garuda. Utang itu ada pada Pertamina, pada bank BUMN dan GMF," katanya.
Yusril pun mempertanyakan apakah utang itu terkait dengan kerja sama yang dibangun antara Garuda dan Sriwijaya. Dalam kerja sama manajemen Garuda dan Sriwijaya, Yusril mengatakan, Garuda mematok management fee 5% dan pembagian keuntungan (sharing profit) 65%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Yusril, kerja sama dibangun supaya Sriwijaya mampu melunasi utang-utangnya. Namun, kerja sama ini dianggap merugikan Sriwijaya karena bebannya bertambah.
Soal besaran utang Sriwijaya ke Garuda Grup, Yusril meminta agar ditanyakan ke manajemen.
"Saya tidak tahu persis angkanya itu berapa, tidak tahu saya. Itu mesti tanya ke manajemen," tutupnya.