Gisneo Pratala mengatakan, Garuda Tauberes ialah perusahaan rintisan fasilitator logistik. Gisneo mengklaim pihaknya bukan perusahaan kurir, namun punya tujuan untuk mengirim barang di hari yang sama atau sameday.
"Kita di Tauberes nggak punya pesawat, kita nggak punya kurir, tapi kita bisa ngirim paket, kargo dan sebagainya itu yang kita cita-citakan. Bisnis model kita ini rigid, bener-bener kuat di bisnis model karena yang kita sasar fokus sameday delivery, hari itu sampai," jelasnya.
Dia menjelaskan, konsep bisnis Garuda Tauberes lahir mengingat banyaknya peluang bagi maskapai untuk mengangkut barang. Namun, kurir enggan mengirimkan barangnya melalui pesawat karena beberapa hal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata, saat ini agen-agen katakan JNE kalau mau ngirim pesawat, kan maskapai banyak banget, ketika mau ngirim pesawat mereka harus deposit ke setiap airline, ke Garuda deposit Rp 1 miliar katakanlah , Citilink Rp 1 miliar, di NAM Rp 1 miliar, Lion Rp 1 miliar jadi agen yang mengirim pakai pesawat dia harus sent Rp 5 miliar untuk punya deposit tiap maskapai, berarti gede banget biayanya," paparnya.
Bukan hanya itu, kurir atau agen pengiriman yang akan mengirim barang mesti memenuhi ketentuan beban supaya bisa mengirim di hari yang sama (sameday).
"Masalah kedua untuk agen, setiap kali mereka mau mengirim barang sameday, harus ada minimal kilogram, minimal kilogram itu 10 kg dan harganya minimal 10 kg," ujarnya.
"Dia kalau sampai hari itu juga pakai pesawat, misalnya pengiriman dari Jogja ke Jakarta itu kan per item Rp 20 ribu kalau misalkan pengen sampai hari itu si customer ini harus bayar 10 kg. Padahal, dia barangnya 250 gram harusnya 1 kg, ini kalau sameday delivery harus bayar 10 kg, jadi harus bayar Rp 200 ribu, secara customer mahal," tambahnya.
Model bisnis Garuda Tauberes ialah menghubungkan maskapai dengan kurir atau agen seperti J&T. Gisneo menjelaskan, Tauberes akan mencari 'lambung pesawat' yang kosong untuk diisi oleh barang-barang.
Untuk mencari barang-barang ini, Garuda Tauberes juga menghubungi pihak kurir atau agen yang akan melakukan pengiriman barang.
Lanjutnya, sistem mengumpulkan kurir atau agen ini juga untuk mengatasi persyaratan masalah deposit ke maskapai hingga ketentuan beban untuk pengiriman di hari yang sama.
"Tauberes bilang, bisa mulai sekarang kalau kita kerja sama nanti agen cukup bayar Rp 1 miliar, tidak bayar Rp 5 miliar dari pertama Rp 5 miliar. Dia cuma bayar Tauberes Rp 1 miliar. Ini yang menyelesaikan ke pesawat, untuk 10 kg gimana? Gampang, kan Tauberes kerja sama dengan banyak agen," ungkapnya.
Terangnya, keuntungan cucu usaha Garuda ini diperoleh dari komisi maskapai dan kurir yang mengirim barang.
"Jadi Tauberes keuntungannya ambil komisi dari customer, ambil komisi airline, ambil komisi agen. Secara bisnis proses kaya gitu," ujarnya.
Simak Video "Video: Mengulik Kecanggihan Fitur Find My yang Dipakai Penumpang Garuda Lacak iPhone"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)