Tarif Ojol Asal Rusia Bikin Geger Dunia Ojek Online

Tarif Ojol Asal Rusia Bikin Geger Dunia Ojek Online

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 25 Des 2019 06:30 WIB
Foto: Dok. Maxim


Maxim Ngaspal Di Mana?

Garda menilai pengoperasian perusahaan ojek online (ojol) asal Rusia yakni Maxim lebih banyak di daerah. Hal itu dikarenakan Jabodetabek sudah dikuasai oleh dua aplikator besar yaitu Grab dan Gojek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Igun Wicaksono mengatakan Maxim telah beroperasi di beberapa daerah salah satunya di Provinsi Kalimantan Timur atau lokasi baru calon ibu kota negara (IKN).

"Yang kita monitor dari teman-teman di daerah, Maxim ada di Jateng (Jawa Tengah), Kalimantan, Sulawesi juga ada. Namun yang besar itu Jogja, Solo, Semarang, Kalimantan, Kaltim (Kalimantan Timur), Kalsel (Kalimantan Selatan), Kalbar (Kalimantan Barat) itu ada," kata Igun.

Menurut Igun, upaya pengoperasian Maxim di daerah sebagai celah memanfaatkan potensi pasar layanan ojol yang belum dimaksimalkan oleh aplikator lain.

Menurut Igun, hadirnya perusahaan ojol asal Rusia ini memberikan pilihan baru bagi masyarakat yang selama ini memanfaatkan layanan transportasi online. Hanya saja, dirinya berharap para perusahaan aplikasi baru ini mampu memberikan layanan yang berkualitas dalam menarik minat pengguna. Bukan justru menerapkan tarif yang murah atau di bawah ketentuan yang berlaku.

Driver Maxim Masih Canggung

Igun mengaku masih banyak pengemudi alias driver Maxim yang belum tergabung ke dalam asosiasi lantaran canggung dengan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaannya.

Salah satu kebijakan perusahaan yang membuat canggung para driver ojol asal Rusia ini adalah penerapan tarif yang di bawah ketentuan.

"Betul faktor utamanya mereka canggung karena tarif mereka lebih murah dibandingkan dua aplikator besar, sehingga mereka sendiri canggung untuk berbaur," kata Igun.

Menurut Igun, Garda sangat terbuka kepada seluruh driver ojek online (ojol) yang ingin bergabung. Semakin banyak yang bergabung, maka semakin mudah Garda menyampaikan aspirasi yang selama ini disampaikan oleh para pengemudi.

Apalagi, di tanah air sendiri terdapat sekitar 19 perusahaan aplikasi yang beroperasi. Namun hanya dua aplikator saja yang mendominasi yaitu Grab dan Gojek.

Berdasarkan catatan Garda, estimasi jumlah driver ojol diseluruh Indonesia antara 2,5-3 juta orang. Di mana hampir 90% berasal dari Gran dan Gojek. Sedangkan sisanya berasal dari aplikator lain termasuk Maxim.


(hek/zlf)

Hide Ads