Berhentinya Normalisasi Ciliwung
Mengawali 2020, banjir besar menggenangi Jakarta setelah hujan lebat yang mengguyur ibu kota sepanjang malam tahun baru. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sempat mengeluhkan kekecewaannya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dikarenakan mandeknya normalisasi Sungai Ciliwung.
Basuki merasa kecewa lantaran normalisasi sungai Ciliwung baru dilakukan sepanjang 16 kilometer (km) dari total 33 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Basuki, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Bambang Hidayah juga membenarkan bahwa proyek normalisasi Ciliwung ini sedang vakum. Dia menuturkan bahwa proyek normalisasi Ciliwung sudah vakum, alias berhenti sementara sejak 2018.
"Sejak 2018 sampai dengan sekarang kegiatan normalisasi Sungai Ciliwung vakum," kata Bambang lewat pesan singkat kepada detikcom, Rabu (1/1/2019).
Menurutnya proyek normalisasi ini mengalami hambatan karena masih banyaknya lahan yang belum dibebaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dikatakan bahwa setidaknya ada 17,5 km wilayah bantaran sungai Ciliwung yang belum dinormalisasi.
"Iya kami belum bisa melanjutkan normalisasi sungai Ciliwung, masih 17,5 km lagi karena lahannya belum bebas. Masih menunggu pembebasan lahan oleh Pemprov DKI," jelas Bambang.
Sebagai catatan, normalisasi Kali Ciliwung dari Jakarta Outer Ring Road (JORR) sampai Manggarai merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Pusat untuk mengendalikan banjir Jakarta. Sedangkan dari hulu ke hilir, pemerintah juga mengadakan pembangunan bendungan kering Ciawi dan Sukamahi guna menunjang penanganan banjir di Jakarta.
(ara/fdl)