Ketua Satuan Tugas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengungkapkan investasi ilegal yang menggunakan Ponzi pasti akan terbongkar.
Pasalnya, investasi yang menggunakan skema Ponzi selalu menjanjikan keuntungan besar dalam waktu yang cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keuntungan yang diberikan oleh penyelenggara didapatkan dari dana yang dikumpulkan oleh member berikutnya. Nah member sebelumnya akan mendapatkan manfaat tersebut. Istilahnya gali lubang tutup lubang.
"Tapi cepat atau lambat kegiatan seperti ini pasti merugikan peserta," jelas dia.
Karena jika ada setoran yang tidak lancar maka peserta yang belakangan setor atau investasi akan menderita kerugian.
Contohnya MeMiles yang memiliki cara kerja melakukan topup sebesar Rp 200.000 dan kemudian mendapatkan hadiah.
Tongam menjelaskan ada pula yang topup Rp 7 juta kemudian mendapatkan mobil Pajero.
"Tidak masuk akal kan? Kecuali ada peserta yang datang belakangan mensubsidi peserta yang di depannya," jelas dia.
Contoh lain adalah First Travel yang memberikan layanan umrah dengan harga yang sangat terjangkau. Ternyata, biro perjalanan ini menggunakan skema Ponzi untuk menjalankan bisnisnya.
Jadi, jemaah yang lebih dulu bisa berangkat umrah dengan menggunakan biaya subsidi dari jemaah yang datang belakangan. Begitupun seterusnya.
(kil/dna)