Geger Virus Corona, RI Perketat Impor dari China

Geger Virus Corona, RI Perketat Impor dari China

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 28 Jan 2020 06:48 WIB
Wabah virus corona telah memakan 80 orang korban tewas. Indonesia mengantisipasi masuknya virus corona dengan pemeriksaan penumpang di sejumlah bandara.
Geger Virus Corona, RI Perketat Impor dari China. Foto: Antara Foto

Virus Corona Merebak, Permintaan Barang RI ke China Turun?

Virus corona ditengarai mempengaruhi perekonomian China karena berbagai aktivitas terhambat, dan juga menurunkan produktivitas masyarakat.

Lantas, bagaimana dengan permintaan (demand) produk Indonesia? Apakah wabah tersebut menyebabkan konsumsi barang di China menurun sehingga ekspor RI terganggu?

"Kalau untuk ekspor ini kita menghadapi virus-virus corona saya rasa tidak ada dampaknya. Dan juga tetap kita jalankan sesuai dengan prosedur dari pada negara penerima ekspor kita," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai menghadiri rapat kerja nasional (rakernas) pembangunan pertanian 2020 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Menurut Agus, demand dari China terhadap produk-produk Indonesia tak terpengaruh penyebaran virus corona. Sehingga, iya yakin kegiatan ekspor tak mengalami penurunan.

"Saya rasa nggak ada ya situasi itu karena berkaitan dengan pemakai tetap. Dan juga karena China ini negara yang sangat besar, 1,7 miliar penduduk, jadi potensinya besar sekali," imbuh dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana menuturkan, dampak virus corona terhadap kegiatan ekspor tak bisa terdeteksi dalam waktu dekat.

Menurut Wisnu, virus ini akan berdampak besar pada perekonomian China sendiri jika berlangsung lama.

"Dalam waktu pendek ini belum kelihatan. Kalau ini wabahnya panjang pasti nanti akan ada dampaknya. Tapi ini kan kita belum tahu, karena ini baru kan. Kalau panjang, ya pasti nanti akan ada dampaknya, karena perekonomian mereka (China) akan slow down. Tapi ini kan masih baru saja, jadi belum," imbuh dia.

Ia menuturkan, biasanya dampaknya terhadap ekspor sendiri akan berasa jika terjadi selama 6 bulan.

"Biasanya kalau yang namanya ekspor itu dampaknya sekitar 6 bulan ke depan baru kelihatan. Jadi nggak sekarang kasus, sekarang kelihatan itu nggak. Kecuali kasusnya memang besar sekali, nggak tertangani," pungkas Wisnu.



Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

(ang/ang)

Hide Ads