Eko Taufik Wibowo menjelaskan, bahan baku yang diimpor ialah lapisan dalam masker. Lapisan dalam ini mengandung unsur obat.
Dia bilang lapisan inilah yang belum bisa diproduksi dari dalam negeri.
"Dia bagian lapisan dalam, kalau kainnya kita lokal bisa, KW pun nggak masalah kalau emergency," katanya.
"Itu nggak bisa kita produksi," tambahnya.
Dia melanjutkan, dalam kondisi normal RNI bisa memproduksi 5-7 juta masker. Masker itu untuk memenuhi kebutuhan haji. Bahan baku masker-masker tersebut mulanya dipasok dari China.
Saat diterpa virus corona, pasokan dari China pun terganggu. Alhasil, RNI mencari pasokan dari negara lain.
"Waktu masih ada isu kita belum produksi, kita produksi sebenarnya untuk haji. Jadi kalau normal nggak ada gejala, Maret kita punya stok 5-7 juta untuk persiapan haji," ujarnya.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(acd/hns)