Perekonomian Malaysia yang melambat akibat hantaman wabah virus corona. Saat ini Ringgit melemah hingga 10% yang mempengaruhi pendapatan kekayaan 50 orang terkaya di Malaysia. Kekayaan bersih kolektif mereka menjadi $ 79 miliar, turun 7% dari tahun lalu. Hal ini disebabkan karena pengunduran diri Perdana Menteri Mahathir pada akhir Februari lalu menyebabkan indeks turun lebih lanjut.
Orang terkaya kedua di Asia Tenggara, Robert Kuok memiliki kekayaan bersih $ 11,5 miliar, tetap berada di No. 1, posisi yang telah dipegangnya selama lebih dari dua dekade. Kuok adalah salah satu dari empat orang terkaya yang kekayaannya menyusut hingga $ 1 miliar dari tahun lalu. Teh Hong Piow, pendiri Public Bank, merosot ke No. 5 orang terkaya dari No. 3 tahun lalu.
Namun, pemilik Kasino Mogul, Chen Lip Keong menjadi orang terkaya yang mengalami kenaikan pendapatan dan pindah urutan ke 4 orang terkaya untuk pertama kalinya, dengan total kekayaan $ 5,3 miliar. Selain itu ada Kuan Kam Hon, yang mengendalikan Hartalega Holdings, pembuat sarung tangan nitril terbesar di dunia.
Melansir dari Forbes, ada lima pendatang baru orang terkaya Malaysia. Pertama, Lee Yeow Chor dan Lee Yeow Seng mendapatkan warisan sebesar 4,8 miliar dolar pasca meninggal Ayahnya, Lee Shin Cheng seorang arsitek kerajaan minyak sawit dan pengusaha property. Wajah-wajah baru tahun ini mencakup dua pengusaha teknologi: Chu Jenn Weng, pendiri dan pembuat ViTrox, dan mantan insinyur Hewlett-Packard, Oh Kuang Eng, pembuat peralatan semikonduktor Mi Technovation
Adapun lima dari daftar tahun lalu hilang tahun ini, terutama pendiri Grab, Anthony Tan. Dengan penilaian tinggi sebesar $ 14 miliar, Grab decacorn yang naik pangkat itu telah tumbuh di Malaysia menjadi pemain regional yang berkantor pusat di Singapura. Empat lainnya tidak melakukan pemangkasan tahun ini, termasuk pengembang properti Leong Kok Wah dari Eco World, yang terpengaruh oleh meluapnya properti baru yang menekan harga.
Menurunnya pasar saham di Malaysia menyebabkan berbagai perusahaan juga mengalami penurunan kekayannya. Berjaya Corp andalan Vincent Tan tidak luput dari penurunan keseluruhan pasar saham Malaysia. Saham Berjaya turun sekitar 14% dalam 12 bulan terakhir, sementara kekayaan Tan turun 2,6% menjadi $ 750 juta.Tan juga harus menghentikan daftar U Mobile, salah satu perusahaan seluler terbesar di Malaysia.
Chief Executive Officer (CEO) Berjaya Corp, Wong Heang Tuck mengatakan, kelebihan pasokan unit perumahan dan komersial yang tidak terjual di Malaysia juga membebani Berjaya Corp dan menyebabkan hilangnya 54 juta ringgit ($ 13 juta) pada pendapatan dari 2 miliar ringgit untuk kuartal yang berakhir pada September 2019. Berjaya memperingatkan pemegang saham pada November bahwa mereka menghadapi ketidakpastian ekonomi di dalam dan luar negeri.
Selain dari ketidakpastian global, pertumbuhan yang lebih lambat dan penurunan suku bunga di Malaysia. Ketua emeritus Public Bank, Teh Hong Piow mengatakan, kini kekayaannya diterpa angin di industri perbankan Malaysia, hal ini memberikan tekanan pada pendapatan bank.
"Memberikan tekanan lebih lanjut pada pendapatan bank," kata Teh melalui kiriman email ke Forbes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]