Oleh sebab itu, para manajemen perusahaan otobus di Kabupaten Pekalongan telah berkumpul untuk meminta pada pihak leasing agar memberikan keringanan angsuran karena situasi bencana non alam tersebut.
"Hasilnya, kita mau kirim surat minta ke dewan (DPRD Pekalongan) untuk bisa ketemu OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan pihak lesing atau bank biar ada kompensasi cicilan bisa ditangguhkan atau diundur tanpa ada tanda merah," ucapnya.
"Itu yang diharapkan, mengingat dampak ini pasti lama. Orang pada takut untuk keluar. Padahal sebenarnya bulan ini lagi ramai-ramainya ziarah dan lain-lain. Kerugian luar bisa khususnya di bidang usaha bis pariwisata," tambahnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Muhamad As'ad, Manager Operasional PO Ababil di Wonopringgo, Pekalongan. Pihaknya terpaksa mengandangkan 13 armada bus pariwisata karena pesanan dibatalkan semuanya.
"Banyak pesanan dibatalkan. Ya kita kandangkan. Ya rugi sih iya rugi. Belum terhitung," terangnya.
Para pemilik perusahaan otobus berharap agar pihak leasing maupun bank untuk memberi toleransi berupa penangguhan pembayaran angsuran bus.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/hns)