Jokowi Beberkan Ancaman Krisis Pangan, RI Aman?

Jokowi Beberkan Ancaman Krisis Pangan, RI Aman?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 14 Apr 2020 07:52 WIB
Ketahanan Pangan di Australia di Tingkat Krisis
Foto: Australia Plus ABC

Tanggapan Satgas Pangan Soal Prediksi Krisis Pangan Dunia

Ketua Satgas Pangan Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga memastikan pasokan bahan pokok dalam negeri aman. Terutama bagi bahan pokok yang seluruhnya diproduksi dalam negeri seperti beras, minyak goreng, tepung, serta daging dan telur ayam.

"Komoditas pokok lain misalnya beras kan kita sudah bisa suplai sendiri. Bahkan data yang kami punya ini kan sudah mulai panen di beberapa provinsi, kita malah surplus beras. Kemudian minyak goreng kita juga surplus, tepung, daging ayam, telur, cabai, dan segala macam kita kan tidak tergantung impor, kita disuplai produksi dalam negeri semua," terang Daniel.

Menurutnya, yang perlu menjadi perhatian di tengah potensi krisis pangan dunia adalah komoditas yang masih bergantung dengan impor.

"Krisis pangan dunia memang berpengaruh terhadap beberapa komoditas kita. Yang menjadi perhatian kita adalah bahan pokok makanan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri atau tergantung impor. Misalnya gula, bawang putih, daging sapi juga," tutur Daniel.

Namun, menurut Daniel, sebelum ada prediksi krisis pangan dunia pemerintah sudah mengantisipasinya dengan mempercepat impor komoditas-komoditas tersebut. Hanya saja, ada kendala pengiriman akibat pandemi Corona ini

Daniel meminta agar masyarakat tidak panik atau pun khawatir dengan adanya prediksi krisis pangan dunia ini. Selain menunggu komoditas impor masuk ke wilayah RI dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ia memastikan Satgas Pangan dan kementerian terkait akan memaksimalkan produksi dalam negeri. Misalnya saya pemenuhan kebutuhan daging selama menunggu kepastian impor daging kerbau dari India.

"Yang dilakukan pemerintah, memaksimalkan potensi dalam negeri. Misalnya peternak-peternak yang ada di dalam negeri itu potensinya dimaksimalkan. Berapa yang bisa didagingkan, dimaksimalkan. Selain pilihan impor, itu yang kita lakukan bersama-sama dengan seluruh stakeholder Kementan," pungkas Daniel.

Sebelumnya, Jokowi meminta agar ketersediaan bahan pokok dijaga dengan ketat. Dia khawatir terjadinya krisis pangan dunia seperti yang diperingatkan oleh FAO (Food and Agriculture Organization).


"Ini peringatan dari FAO agar betul-betul kita perhatikan, kita garis bawahi, mengenai peringatan bahwa pandemi COVID-19 ini bisa berdampak pada kelangkaan pangan dunia atau krisis pangan dunia. Ini betul-betul harus kita pastikan," ujarnya saat membuka rapat terbatas secara virtual, Senin (13/4/2020).

Oleh karena itu dirinya meminta agar menjaga ketersediaan bahan pangan bisa dicek hingga melihat potensi panen ke depannya.

"Mungkin panen yang ini baik, tapi panen yang pada penanaman yang ke bulan Agustus, September yang kedua nanti betul-betul dilihat secara detil. Sehingga tidak mengganggu produksi rantai pasok maupun distribusi dari bahan-bahan pangan yang ada," tutupnya.



Simak Video "Video: Krisis Pangan di Gaza yang Memilukan"
[Gambas:Video 20detik]

(ang/ang)

Hide Ads