Pak Jokowi, Dana Kartu Pra Kerja Rp 20 T Lebih Baik Buat BLT

Pak Jokowi, Dana Kartu Pra Kerja Rp 20 T Lebih Baik Buat BLT

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 23 Apr 2020 13:48 WIB
Ilustrasi THR
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho

Sementara peneliti CSIS Fajar B Hirawan mengatakan anggaran program Kartu Pra Kerja bisa dimanfaatkan pemerintah sebagai modal penanggulangan dampak ekonomi akibat Corona. Salah satunya menjaga daya beli masyarakat dengan memberikan BLT.

Fajar menilai, dana BLT lebih efektif bagi masyarakat yang ekonominya terdampak Corona dibandingkan pemberian pelatihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Program jaring pengaman nasional tampaknya belum cukup untuk menjaga daya beli masyarakat. Alokasi dana dari program Kartu Pra Kerja tampaknya akan sedikit membantu," kata Fajar.

Setiap peserta Kartu Pra Kerja nantinya mendapat insentif sebesar Rp 3.550.000 per orang, di mana Rp 1 juta sebagai biaya pelatihan, Rp 2.400.000 atau Rp 600.000 per bulan merupakan insentif yang diberikan kepada peserta selama empat bulan. Sedangkan sisanya Rp 150.000 merupakan insentif survei kebekerjaan.

ADVERTISEMENT

Pemerintah sendiri membebaskan kepada masyarakat untuk memanfaatkan dana insentif ini untuk modal usaha atau biaya hidup sehari-hari. Namun menurut Fajar, dana insentif nantinya diutamakan untuk modal memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk menjaga daya beli di tengah Corona.

"Jadi sektor konsumsi yang kontribusinya sebesar 55-56% minimal bisa tersokong. Jadi fokus utamanya adalah menjaga pertumbuhan sektor konsumsi," ungkap dia.



Simak Video "Penjelasan Jokowi soal Tebar BLT Jelang Pemilu"
[Gambas:Video 20detik]

(hek/ara)

Hide Ads