Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S. Cahyono menyatakan bahwa buruh tetap ingin THR dibayarkan penuh paling lambat H-7 Lebaran.
Kahar mengatakan THR tidak bisa dicicil apalagi ditunda, pasalnya tunjangan yang diberikan akan digunakan untuk merayakan Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi KSPI, THR ini harus dibayar penuh dan paling lambat H-7 Lebaran, hari raya. Aturannya seperti itu. Prinsipnya tak bisa dicicil atau ditunda, karena THR beda dengan upah. Ini kan sudah ditentukan waktunya diperuntukkan untuk merayakan hari raya," kata Kahar kepada detikcom.
"Kita butuh ini untuk merayakan Lebaran, apalagi juga di situasi serba sulit seperti ini," lanjutnya.
Kahar juga mengatakan THR adalah kewajiban rutin tahunan tiap perusahaan. Oleh karena itu harusnya dana THR sudah disiapkan jauh-jauh hari, tanpa harus mempertimbangkan ada virus Corona atau tidak.
"THR ini kan salah satu hak pekerja dan ini rutin tahunan, seyogyanya ini juga sudah dianggarkan oleh perusahaan dari jauh-jauh hari. THR-nya kan bukan suatu hal yang dadakan, karena ini rutinitas," papar Kahar.
Kahar mengatakan bagi perusahaan yang tidak mau membayar THR dengan alasan tidak mampu harusnya bisa membuktikan dahulu ketidakmampuan keuangannya. Dia meminta agar perusahaan yang mengaku tidak mampu melakukan audit keuangan publik kemudian dilaporkan.
Pasalnya, Kahar menilai banyak perusahaan yang memanfaatkan geger Corona sebagai alasan untuk tidak membayar THR. Padahal secara keuangan mampu membayarnya.
"Nah menurut kami perusahaan yang mengaku nggak mampu harusnya dia memberikan laporan keuangan untuk diaudit, ini penting untuk buktikan kalau perusahaan beralasan tidak mampu atau beneran tidak mampu. Karena saat ini banyak perusahaan yg mengaku tidak mampu cuma karena ada geger Corona," tegas Kahar.
"Jangan-jangan kan masih ada cadangan, dia bisa survive 6-12 bulan kalau usahanya mati, bisa buat bayar THR kan," lanjutnya.
Simak Video "Video: THR ASN Cair Hari Ini, Karyawan Swasta dan Buruh Kapan?"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)