Kepastian PHK ini disampaikan Ketua umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko. Menurut Eddy, Aprisindo sudah mendapat surat pemberitahuan terkait PHK tersebut.
"Surat tersebut menyatakan bahwa mereka itu karena UMR terus menerus naik, dan banyak kendala sosial juga di Tangerang, banyak unjuk rasa, banyak biaya-biaya yang tidak bisa diduga, jadi mereka memutuskan PHK untuk yang Tangerang, kurang lebih 2.500 yang di-PHK," ujar Eddy kepada detikcom, Sabtu (2/5/2020).
"Semuanya, pabrik ditutup dan karyawan 2.500 itu di-PHK," sambung Eddy.
Baca selengkapnya di sini: Badai PHK Terjang 2.500 Karyawan Pabrik Sepatu Adidas