Adanya pandemi COVID-19 membuat pemerintah membatasi pergerakan transportasi publik, termasuk angkutan darat. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan penyebaran virus Corona. Kondisi tersebut sekaligus menjadi pukulan buat pengusaha angkutan umum.
Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono menjelaskan pihaknya kesulitan membayar THR. Sebab angkutan berhenti beroperasi sehingga tak ada pemasukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya sangat sangat (sulit membayar THR) lah, kan kita nggak ada cash, nggak ada penumpang. Bukan karena kita pelit atau mencari kesempatan, nggak, sama sekali itu tidak ada terbesit pikiran," kata dia saat dihubungi detikcom, Rabu (13/5/2020).
Dia mengatakan, tiap perusahaan transportasi darat akan mencari cara masing-masing dalam membayarkan THR.
Bagi perusahaan angkutan yang benar-benar babak-belur dihantam Corona, menurutnya bisa berbicara dari hati ke hati dengan pekerjanya bahwa THR akan dibayar di waktu yang tidak normal, alias usai Lebaran.
"Saya katakan, membayar itu apakah itu disebut nantinya kemudian itikad baik dari pengusaha itu mengatakan, 'oh nanti saja ya ketika kita sudah jalan lagi, saya catat bahwa kalian belum menerima, nanti akan saya bayarkan ketika kita sudah jalan'. Kalau itu kesepakatannya ya silakan saja bahwa itu menjadi sesuatu yang akan dilaksanakan di korporasi tersebut," jelasnya.
Baca juga: Pekerja Tak Dapat THR Bisa Lapor ke Kemnaker |
Namun bagi perusahaan transportasi yang masih memiliki kemampuan yang cukup, pihaknya mengimbau agar THR dibayarkan sebagaimana mestinya.
Sebagian pengusaha di industri produk makanan-minuman juga mengaku kesulitan membayar THR. Baca di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Kemnaker Buka Posko THR untuk Terima Aduan Pekerja"
[Gambas:Video 20detik]