Jelang Lebaran, Stok Beras di Daerah Aman?

Jelang Lebaran, Stok Beras di Daerah Aman?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 18 Mei 2020 06:28 WIB
Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Perum Bulog pastikan stok beras mencukupi untuk mengatasi kebutuhan lonjakan pangan dalam kondisi tidak terduga, sekaligus dalam menyambut Ramadan dan Idul Fitri. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Jakarta -

Perum Bulog memastikan ketersediaan pangan menuju Lebaran dalam kondisi aman. Bahkan beberapa provinsi yang sempat disebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami defisit beras dinilai sudah terkendali.

"Alhamdulillah saat ini sudah tersedia semua. Jadi tidak perlu khawatir saudara-saudara kita yang ada di 7 provinsi, Bulog sudah standby semua stok yang ada di gudang di seluruh Indonesia," kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh dikutip dari YouTube BNPB, Minggu (17/5/2020).

Tri Wahyudi mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyebaran stok di provinsi yang sempat mengalami defisit tersebut.

"Kami sudah melakukan penyebaran stok dari Sulawesi Selatan karena di sana masih panen juga, kemudian Nusa Tenggara Barat (NTB), dikirim juga ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali, kemudian dari Jawa kami juga kirim ke beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan," ucapnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebut ada 7 provinsi yang mengalami defisit beras. Provinsi tersebut antara lain Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bangka Belitung, Maluku, Maluku Utara, hingga Kalimantan Utara.


"Sesuai yang disampaikan Bapak Presiden, ada 7 provinsi yang defisit. Setelah kita intervensi, maka yang tersisa adalah Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bangka Belitung (Babel), dan Maluku Utara," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja virtual bersama Komisi IV DPR RI, Senin (4/5/2020) lalu.

Bagaimana pasokan pangan saat ini? Klik halaman selanjutnya.


Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton

Perum Bulog menyebut per 15 Mei 2020 ada sebanyak 1.428.028 ton stok beras di gudang Bulog di seluruh Indonesia. Dengan begini, stok beras dipastikan aman hingga Lebaran.

"Stok kami ada 1,4 juta ton sudah tersebar ke seluruh wilayah. Di mana mekanisme Bulog kami memiliki minimum stok sehingga kami ada 1/3 dalam gudang, 1/3 dalam perjalanan baik di laut maupun di darat, kemudian 1/3 dalam perjalanan yang ada di gudang pengirim. Sehingga kami yakinkan dan pastikan sebaran stok pemerintah dalam kondisi aman," kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh dikutip dari YouTube BNPB, Minggu (17/5/2020).

Untuk memastikan ketersediaan beras terus aman, pihaknya sedang menyerap gabah dan beras dari hasil petani yang diperkirakan akan panen bulan Mei dan Juni ini. Ditargetkan Juni mendatang Bulog bakal menyerap 20.000 ton beras per hari.

"Kami tetap mempertahankan untuk penyerapan gabah dan beras dimana saat ini Bulog masih melakukan penyerapan kurang lebih hampir 15.000 ton per hari itu kami pertahankan dan mudah-mudahan puncaknya nanti di Juni kita bisa menyerap sekitar 20.000 ton per hari," ucapnya.


Setelah itu, bulan Agustus dan September diperkirakan panen akan kembali terjadi. Sehingga Tri Wahyudi yakin bisa mempertahankan stok sampai akhir tahun.

"InsyaAllah kami akan memasuki panen berikutnya nanti dibulan Agustus, September, sehingga kami yakinkan sampai akhir Desember kami akan tetap mempertahankan stok yang ada," imbuhnya.

Gula Disebar 3.000 Ton per Hari, Bulog Yakin Harga Bisa Rp 12.500/Kg

Perum Bulog sedang melaksanakan operasi pasar gula (OPG) untuk menekan harga gula yang melonjak. Pihaknya sedang melakukan penyebaran stok gula impor ke seluruh provinsi di wilayah Indonesia.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh mengatakan rata-rata gula yang dikeluarkan 3.000 ton per hari. Dengan begini ia yakin dalam waktu dekat harga gula bisa menyentuh Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 12.500/kilogram (kg).

"Saat ini jajaran kami Bulog yang ada di seluruh Indonesia sedang melakukan operasi pasar sejak Jumat kemarin. Kami rata-rata mengeluarkan 2.000-3.000 ton per hari sehingga kami yakinkan dengan operasi pasar, Bulog akan bisa menarik harga HET Rp 12.500/kg," kata Tri Wahyudi dikutip dari YouTube BNPB, Minggu (17/5/2020).

"Ini kami berlakukan di seluruh wilayah Indonesia sehingga satu harga Rp 12.500/kg insyaAllah dalam waktu dekat kami akan terus gelontorkan," tambahnya.

Tri Wahyudi berterima kasih kepada Kementerian/Lembaga terkait, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang telah membantunya mendistribusikan gula ke seluruh provinsi di Indonesia.



Simak Video "Video Mentan Lapor Prabowo Stok Beras Tertinggi dalam 23 Tahun"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads