Pandu menjelaskan, kiprahnya di dunia energi sebenarnya lantaran dia dipercaya sebagai perwakilan keluarga untuk ada di jajaran direksi PT Toba Bara Sejahtera.
Meski begitu keponakan dari Luhut Binsar Pandjaitan itu tidak setengah hati menjalaninya. Buktinya dia tidak hanya aktif di perusahaan saja, tapi juga lantang menyuarakan aspirasi pelaku usaha batubara. Dia pun terpilih sebagai Ketua APBI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya investasi di teknologi karena keluarga tidak ada yang tertarik, karena dianggap terlalu berisiko. Saya sendirian, berusaha, belajar sendiri. Jujur karena passion saya investasi. Jujur baru muncul 1,5 tahun terakhir terpaksa, karena dengan industri yang semakin besar kita juga harus juga bisa ngomong ke stakeholder, ya hompimpa saya yang kena," tuturnya.
Namun secara pribadi dia mengakui lebih tertarik di dunia investasi teknologi. Dia melihat perkembangan yang luar biasa cepatnya. Apalagi ketika masa pandemi Corona yang memaksa semua orang beraktivitas dari rumah.
"Peningkatan dari sisi orang penggunaan teknologi lebih banyak, baru bangun pagi orang sudah menggunakan mobile. Pesanan dari Shopee saja sekarang jauh lebih banyak dibanding tahun lalu, peningkatan yang luar biasa. Orang mau transaksi pasti e-wallet. Kirim barang semuanya sekarang logistik, kerja pakai aplikasi video conference," terangnya.
Melalui perusahaannya Pandu saat ini sudah menyuntikkan modal kurang lebih ke 70 perusahaan startup, nilai investasinya bisa mencapai US$ 100 juta. Beberapa startup yang didanai oleh Pandu melalui AC Ventures adalah WarungPintar, Wahyoo, Aruna, Waste4Change, Xurya, Paxel, Akseleran
Lewat ACV Pandu ingin mendukung UMKM Indonesia yang selama ini selalu menjadi penopang roda perekonomian Indonesia, terutama dalam masa krisis.
(das/ara)