Kemudian, pemerintah sudah mendapatkan masukan dari pakar terkait jumlah penumpang yang bisa ditambahkan asal dengan protokol yang ketat.
"Kalau ditambah jadi 102 orang potensi bersentuhannya memang makin besar. Tapi penumpangnya juga bisa disiplin menggunakan jaket, masker dengan tertib dan tetap mematuhi tanda-tanda yang ada di dalam kereta. Tapi kalau ada usulan penambahan lagi belum mungkin untuk dilakukan," jelas dia.
Namun ke depan, pihaknya selalu memantau volume harian jumlah penumpang. Biasanya puncak penumpang terbanyak terjadi pada Jumat dan Senin.
Lalu untuk jam sibuk masih berada pada pukul 6 sampai 7 pagi dan jam sibuk sore pukul 4-5 sore.
"Kita sudah berupaya melakukan rekayasa operasi bagi antrean agar di stasiun tidak bertumpuk," ujarnya.
Zulfikri mengimbau kepada penumpang agar bisa menunda perjalanan yang tidak terlalu penting di jam ramai atau menggunakan moda transportasi lain.
"Tetap disiplin jaga kesehatan dan melakukan kebiasaan baru seperti menggunakan masker dan rajin mencuci tangan," jelasnya.
Simak Video "Video: Detik-detik Mobil Boks Tertabrak KRL di Dekat Stasiun Bojong Gede"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/hns)