Biaya Rapid Test Dikeluhkan Mahal, Bakal Ada Subsidi?

Biaya Rapid Test Dikeluhkan Mahal, Bakal Ada Subsidi?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 26 Jun 2020 18:38 WIB
Dirjen Hubdat Budi Setiyadi
Foto: Dirjen Hubdat Budi Setiyadi. (Yogi Ernes/detikcom).

Kemudian, Budi menyebutkan di Bali sebelumnya memberikan tes rapid gratis bagi sopir angkutan darat. Namun, kini tes gratis itu ditiadakan dan dikembalikan ke operator angkutan masing-masing.

"Gubernur Bali sebelumnya konsisten memberi bantuan pengemudi angkutan dikasih rapid test. Lama kelamaan ditutup karena terlalu banyak. Dikembalikan ke operator, sehingga ada penumpukan," ujar Budi.

Sementara itu operator angkutan darat sendiri ada yang enggan memfasilitasi sopirnya untuk rapid test. Hal ini membuat beberapa kali antrean kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang karena banyak kendaraan ditolak menyeberang.

"Pihak operatornya ada yang tanggung jawab ada yang tidak. Dengan biaya Rp 280 ribu, sehingga sempat terjadi ada antrean panjang di Ketapang," kata Budi.


(hns/hns)

Hide Ads