Trubus melanjutkan, pria yang akrab disapa Kang Emil itu perlu mencari jalan atau kesepakatan agar warganya tidak meninggalkan wilayahnya. Terpenting, katanya, Ridwan Kamil perlu melakukan pemerataan pembangunan sehingga orang tak perlu meninggalkan Jawa Barat untuk bekerja, khususnya ke Jakarta.
"Paling penting mengoptimalkan sumber daya masing-masing dengan anggaran yang sudah ada dari pemerintah digelontorkan supaya merata gimana sekarang. Pak Ridwan Kamil tugasnya membuat pembangunan itu merata supaya tidak terkosentrasi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang Jawa Barat sudah terkonsentrasi di wilayah penyangga Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok ditambah Karawang, Cikarang," imbuhnya.
Dia mengatakan, ketimpangan di Jawa Barat sendiri terhitung tinggi. Ketimpangan itu semakin tinggi dengan masuk investor ke pusat-pusat manufaktur.
"Menurut saya ialah tugas Pak Ridwan Kamil supaya tidak ada ketimpangan, karena Jawa Barat ketimpangan sangat tinggi, pembangunan begitu pesat industri manufaktur dan jasa ditambah lagi pembangunan perkotaan dan banyak investor wilayah ini menyebabkan ketimpangannya sangat tinggi," ungkapnya.
Senada, Pengamat Kebijakan Publik Eko Sakapurnama menilai Pemprov Jawa Barat juga harus membuat sebuah ekosistem industri baru di sana. Hal itu sebagai upaya agar warga Jawa Barat tidak kerja di Jakarta. Meski, hal itu terbilang tidak mudah.
"Pemprov Jabar harus membuat ekosistem industri baru di lokasi Jawa Barat, bila masyarakatnya disarankan tidak perlu bekerja di Jakarta. Nah kondisi saat ini tidak mudah juga membuat pusat ekonomi baru tersebut," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio. Kunci dari masalah itu ialah penciptaan lapangan kerja.
"Ya buat lapangan kerja di Jabar lah sebanyak mungkin. Melarang kok nggak pakai solusi. Ya nggak akan sukses," ujarnya.
(acd/ara)