Penggerak Aksi Boikot Facebook Kecewa Usai Bertemu Zuckerberg, Why?

Penggerak Aksi Boikot Facebook Kecewa Usai Bertemu Zuckerberg, Why?

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 08 Jul 2020 11:13 WIB
Mark Zuckerberg
Penggerak Aksi Boikot Facebook Kecewa Usai Bertemu Zuckerberg, Why?
Jakarta -

Kelompok hak-hak sipil dan aktivis yang menggerakkan aksi boikot iklan di Facebook bertemu dengan CEO Mark Zuckerberg Selasa kemarin untuk membahas tuntutan para pemboikot yang sekarang sudah melibatkan ratusan merek. Namun pertemuan itu sepertinya tidak membuat situasi membaik.

"Pertemuan yang baru saja kami tinggalkan adalah kekecewaan," kata Presiden Color of Change, Rashad Robinson dilansir CNN, Rabu (8/7/2020).

Pertemuan itu berlangsung selama lebih dari satu jam dan dilakukan melalui Zoom. Pertemuan dihadiri oleh Zuckerberg, COO Sheryl Sandberg, Chief Product Officer Chris Cox, dan anggota tim kebijakan Facebook.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok aktivis media dan salah satu penyelenggara kampanye #StopHateForProfit mengatakan Facebook masih belum bertindak secara serius untuk menanggapi seruan boikot Facebook.

"Alih-alih berkomitmen untuk menghilangkan kebencian dan disinformasi di Facebook, para pemimpin perusahaan menyampaikan poin pembicaraan lama yang sama untuk mencoba menenangkan kami tanpa memenuhi tuntutan kami. Facebook datang ke pertemuan kami hari ini tidak lebih dari latihan PR," kata Co-CEO Free Press, Jessica Gonzalez.

ADVERTISEMENT

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Facebook Andy Stone mengatakan perusahaan telah menetapkan kebijakan baru yang menghapus lebih dari 200 organisasi supremasi kulit putih dari platform.

"Pertemuan ini adalah kesempatan bagi kami untuk mendengar dari penyelenggara kampanye dan menegaskan kembali komitmen kami untuk memerangi kebencian di platform kami. Mereka ingin agar Facebook bebas dari kebencian dan begitu juga kami," kata pernyataan itu.

Daftar panjang bisnis seperti The North Face, Pfizer (PFE) dan Levi Strauss (LEVI), telah bergabung dalam kampanye atas penanganan jejaring sosial tentang ujaran kebencian dan informasi yang sesat. Perusahaan yang berpartisipasi dalam protes telah bersumpah untuk menarik iklan mereka dari Facebook dan Instagram setidaknya untuk bulan Juli.

Para pemboikot meminta 10 perubahan yang harus dilakukan Facebook. Bagaimana dia beroperasi, apa saja iklan yang dibolehkan berjalan di platform, hingga susunan tim kepemimpinannya dan kebijakan moderasi kontennya.

Panitia juga menyerukan agar Facebook berjanji untuk melakukan audit kebencian dan informasi yang independen dan teratur dengan menyingkirkan kelompok-kelompok publik dan swasta yang berfokus pada kebencian atau konspirasi kekerasan dan memberikan pelatihan anti bias terkait kebencian dalam 90 hari ke depan.

Selain itu, penyelenggara boikot juga ingin agar Facebook melarang iklan politik dengan kebohongan secara terang-terangan yang pernah dilakukan perusahaan di masa lalu. Sebelumnya Facebook telah membela masalah tersebut, dengan mengatakan tidak ingin menyensor pidato politik.

"Kami memiliki 10 tuntutan dan tidak mendapatkan komitmen atau hasil yang jelas. Banyak organisasi menyatakan kekecewaannya dengan apa yang mereka (Facebook) katakan sebagai dialog berulang dengan sedikit hasil," ujarnya.

Dalam posting Facebook Selasa pagi, Sandberg mengatakan perusahaan akan merilis laporan akhir dalam audit hak sipil selama dua tahun dari perusahaan.

"Ini telah membantu kami belajar banyak tentang apa yang bisa kami lakukan lebih baik dan kami telah menerapkan banyak rekomendasi dari auditor dan komunitas hak-hak sipil yang lebih luas ke dalam praktik," tulisnya.



Simak Video "Video Respons KPAI soal Viral Grup 'Adopsi Bayi Bersama' di Facebook"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads