Pembukaan bioskop ini dinilai menjadi pilihan yang sulit. Di satu sisi, pemerintah ingin kegiatan ekonomi dibuka namun di sisi lain ingin penyebaran Corona ditekan. Untuk itu, pengusaha bioskop harus disiplin menerapkan protokol kesehatan agar tidak ada lonjakan kasus baru saat beroperasi nanti.
"Saya kira hal ini memang tidak ideal tapi terpaksa dilakukan. Pengusaha bioskop harus benar-benar disiplin melaksanakan protokol kesehatan," ucap Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah kepada detikcom, Minggu (12/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, jika bioskop tidak dibuka dalam waktu dekat pegawai akan semakin lama menganggur dan pengusaha bioskop akan teriak karena semakin lama merugi.
Untuk menekan pengangguran terhadap pegawai bioskop, Trubus mengatakan pegawai bisa beralih mencari pekerjaan lain untuk menghasilkan uang sementara waktu. Pegawai bisa membuka usaha kecil-kecilan untuk makanan dan minuman, hingga alat kesehatan.
Atau pengusaha bioskop harus menempatkan pegawainya di pekerjaan lain. Trubus yakin pengusaha bioskop pasti memiliki usaha lain yang dijalankan.
"Pengusaha bioskop biasanya nggak hanya satu usahanya, ada yang lain. Menurut saya pelaku usaha harus mencarikan pekerjaan lain, artinya untuk sementara supaya mereka tidak menganggur," ucapnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio. Menurutnya, pengusaha bioskop punya banyak uang untuk mencukupi kebutuhan karyawannya. "Pengusaha bioskop kan masih punya uang lah. Pengusaha besar itu masih punya uang," sebutnya.
Di samping itu, pemerintah harus cepat mengatasi pandemi COVID-19. Salah satunya dengan menunda pembukaan tempat yang menimbulkan keramaian sampai kasus baru benar-benar turun.
Simak Video "Video: Menbud Fadli Zon Ungkap Indonesia Masih Kekurangan Layar Bioskop"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)