Jangan Sampai Gelombang Kedua Corona Serang RI, Berat buat Ekonomi!

Jangan Sampai Gelombang Kedua Corona Serang RI, Berat buat Ekonomi!

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 17 Jul 2020 19:15 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengungkapkan laju ekonomi Indonesia akan sangat berat jika Corona tidak bisa diselesaikan atau ada gelombang kedua (second wave). Dia mengatakan, saat ini pemerintah sedang bekerja keras agar second wave kasus Corona tidak terjadi di Indonesia.

"Apa yang dilakukan kalau terjadi second wave, mungkin pertanyaan lebih baiknya bagaimana caranya tidak terjadi second wave, kalau terjadi itu sangat berat," kata Febrio saat live Instagram membahas gotong royong membiayai pemulihan ekonomi, Jumat (17/7/2020).

Di masa transisi menuju kenormalan baru, Dia menjelaskan kapasitas pergerakan ekonomi nasional sangat terbatas. Dia mencontohkan, pengopersian beberapa sektor usaha yang dibatasi maksimal sebesar 50% dari total kapasitasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini harus dimanage dan ini yang kita sadari kalau ekonomi gerak tidak mungkin full capacity, misalnya restoran dibuka tapi tidak boleh full, bioskop nanti dibuka mungkin boleh hanya setengahnya diisi, transportasi demikian, walaupun kita berusaha senormal mungkin tetap kita tidak akan beroperasi full capacity, ini yang membuat ekonomi perlahan pulihnya," katanya.

Dengan demikian, jika Indonesia terserang second wave kasus Corona maka pemulihan ekonomi nasional berjalan lebih lama dan lebih berat. Oleh karena itu juga dirinya lebih fokus menahan dampak COVID-19 kepada ekonomi nasional supaya tidak dalam.

ADVERTISEMENT

Langsung klik halaman selanjutnya.

Salah satu yang dilakukan melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah, seperti pakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan.

"Gimana caranya tidak terjadi second wave, harus ikuti protokol kesehatan, disiplin lah, ikuti protokol kesehatan," katanya.

Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi nasional mulai pulih pada kuartal III-2020 setelah adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Sambil melakukan ini secara disiplin, mudah-mudahan vaksinnya ketemu, kabar baiknya katanya vaksin ditemukan tahun depan, banyak sekitar 200-an vaksin yang berkompetisi, mudah-mudahan itu akan menambah kapasitas kita bergerak," ungkapnya.


Hide Ads