Nasib Pengusaha Katering di Tengah Pandemi

Nasib Pengusaha Katering di Tengah Pandemi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 18 Jul 2020 09:30 WIB
katering makanan
Foto: shutterstock
Jakarta -

Pengusaha katering mengaku hingga kini bisnisnya masih mandek. Padahal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi sudah dilakukan, tapi belum bisa mendongkrak bisnis katering.

Dewan Penasihat Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) Diana Dewi mengatakan belum ada kenaikan omzet selama masa new normal. Selama pandemi virus Corona omzet pengusaha anjlok hingga 40%

"Sekarang bisnis katering belum ada kenaikan, kondisi sekarang cenderung sama. Penurunan masih sama, kurang lebih 40%, peningkatan belum ada. Bisa dibilang, bisnis katering sampai saat ini masih stuck ya,"kata Diana kepada detikcom, Jumat (17/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku saat ini masih kesulitan dapat pesanan seperti acara pernikahan. Sementara itu bila ada juga jumlahnya dibatasi sehingga pesanan katering berkurang. Permintaan katering dari perkantoran juga menyusut. Pasalnya, saat ini jumlah karyawan yang beraktivitas di kantor pun masih dibatasi.

"Acara seremonial juga kan masih dibatasi nih, cenderung orang juga mikir-mikir bikin acara. Makanya, penurunan masih ada. Kegiatan apapun bolehnya cuma 50%, kayak karyawan kantor cuma boleh 50% kan jumlah ordernya jadi berkurang," ungkap Diana.

ADVERTISEMENT

Lebih sulitnya lagi, kini banyak permintaan katering berbentuk prasmanan diubah jadi nasi kotak. Menurutnya, apabila katering menggunakan nasi kotak pihaknya harus menambah modal untuk membeli tempatnya.

Sementara itu pemesan tidak ingin harganya ditambah. Daripada tidak ada pesanan, pihaknya terpaksa menerima pesanan nasi kotak meski keuntungannya lebih kecil.

"Kemudian, banyak pabrik yang minta pelayanannya pakai kotak, jadi makanannya semua dikemas. Ini sangat mempengaruhi jumlah marginnya katering karena kan kotaknya harus beli. Udah gitu pabriknya nggak mau naikkan harga, kita mau nggak mau terima daripada nggak ada pesanan," kata Diana.

Melihat bisnisnya tak berkembang, pengusaha katering memilih banting setir. Usaha apa?

Diana mengatakan kini pengusaha katering banyak yang mulai mengalihkan usahanya untuk memproduksi frozen food alias makanan beku.

Hal ini, menurut Diana menjadi strategi para pengusaha katering untuk menyelamatkan usahanya. Selain itu, dengan memproduksi makanan beku, pengusaha bisa mencegah tenaga kerjanya terkena PHK.

"Banyak teman-teman berupaya di diversifikasi produk, banyak yang mulai main ke frozen food. Karena kan dia omzet berkurang dia juga kan harus berpikir menyelamatkan bisnis dan tenaga kerjanya juga. Nah makanya banyak yang produksi frozen food," ungkap Diana.

Meski begitu, strategi ini tidak serta merta memulihkan bisnis katering. Setidaknya, menurut Diana strategi memproduksi frozen food bisa jadi opsi menyelamatkan keuangan untuk sementara waktu.

"Ya paling tidak mereka bisa selamatkan cashflow mereka dan selamatkan tenaga kerja mereka agar nggak kena PHK. Kalau omzet ya masih sama nggak ada kenaikan," ujar Diana.



Simak Video "Video: Intip Dapur Katering Jemaah Haji, Koki-Bumbu Langsung dari Tanah Air"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads