2. Hal yang Buat Pramugari Banting Stir
Pengamat Penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati mengatakan, efek ditutupnya penerbangan memang sangat besar dirasakan bagi pramugari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang jual kopi itu bisa jadi yang efek bulan Maret, April, Mei. Awal Juni sempat maskapai domestik menerbangi frekuensinya cuma 10%," ujarnya kepada detikcom, Minggu (19/7/2020).
Arista menjelaskan, pemasukan pramugari paling besar memang dari insentif saat terbang. Jika tidak ada penerbangan mereka hanya mendapatkan gaji pokok.
Menurutnya belum tentu semua pramugari bisa bertahan berbulan-bulan hanya mengandalkan gaji pokok. Belum lagi bagi mereka yang memiliki tanggungan cicilan.
"Kebutuhan pramugari masih muda banyak. Gaji pokok sih cuma cukup buat makan, beli bedak dan bayar kos-kosan sih," tambahnya.
Lagi pula, lanjut Arista, tak semua pramugari betah hanya berdiam diri di rumah. Alih profesi menjadi jalan bagi mereka untuk membunuh waktu.