Ada Investasi Modal Rp 10.000 di Tengah Corona, Mau Coba?

Ada Investasi Modal Rp 10.000 di Tengah Corona, Mau Coba?

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 06 Agu 2020 12:03 WIB
Uang Rupiah Baru
Rupiah/Foto: Muhammad Ridho

Raiz memiliki fitur yang disebut Round-Ups yang dapat melakukan pembulatan atas transaksi online yang dilakukan nasabah melalui internet banking yang didaftarkan oleh nasabah. Dari setiap transaksi perbankan yang dilakukan nasabah, akan dilakukannya pembulatan ke atas dari nilai transaksi tersebut.

Sisihan dana yang nantinya terkumpul menjadi Rp 50.000 itu dimasukkan ke dalam investasi oleh nasabah melalui aplikasi Raiz. Mekanisme pembulatan otomatisasi ini akan membuat nasabah dapat melakukan investasi berjalan dengan sendirinya tanpa harus rutin melakukan transaksi satu per satu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karmela M Kartodirdjo, Partnership and Marketing Manager Raiz Invest Indonesia, mengatakan bahwa metode bernama Round-Ups tersebut akan membangun suatu kebiasaan yang baru bagi nasabah dalam berinvestasi karena cara investasi ini akan masuk ke dalam kegiatan keseharian nasabah.

Apalagi, lanjutnya, jumlahnya yang merupakan kumpulan dari 'receh' membuat nasabah tidak merasa sedang berinvestasi.

Ini menjadi menjadi suatu mindset baru bagi masyarakat dalam berinvestasi yang hingga saat ini banyak beranggapan bahwa investasi haruslah dimulai dengan jumlah yang sangat besar.

ADVERTISEMENT

"Investor pun akan dimanjakan dengan pilihan yang sederhana. Mereka cukup tentukan kategori dan tujuan investasi, apakah konservatif, moderat, atau agresif, sehingga tidak bingung dengan ragam produk yang seringnya justru membuat limbung," ujarnya.

Nantinya, nasabah langsung 'dikawinkan' dengan Reksa Dana Pasar Uang untuk yang konservatif, Reksa Dana pendapatan tetap untuk yang moderat, dan Reksa Dana indeks saham bagi yang agresif. Ketiga produknya pun sudah dipilihkan dan melalui proses seleksi Raiz Invest.

Bagi kaum muda, metode yang anti-rumit tersebut juga dapat menjadi gerbang pertama untuk berinvestasi, terutama bagi anak kuliahan, angkatan kerja baru (first jobber), atau keluarga baru yang sudah berinisiatif untuk menyisihkan gajinya demi berwisata, demi gadget baru, bahkan demi uang pensiunnya kelak.



Simak Video "Video: BKPM Catat Investasi Rp 2 Ribu T Gagal Masuk RI di 2024, Kenapa?"
[Gambas:Video 20detik]

(das/ara)

Hide Ads