Pasalnya, menurut Andy, ketika seseorang mengalami penurunan pendapatan, atau pun tak lagi memiliki pendapatan, kewajiban cicilan atau tagihan yang dimiliki tak akan berkurang.
"Sambil mereka mencari pekerjaan baru, mereka bisa memenuhi kebutuhan untuk beberapa bulan ke depan. Karena dengan mereka nggak punya pendapatan, kan tagihan akan tetap ada," imbuh Andy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi secara terpisah, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira juga mengatakan hal serupa.
"Tujuan memegang dana darurat apabila terjadi kondisi yang menekan keuangan pribadi seperti di-PHK secara mendadak oleh perusahaan, dirumahkan tanpa digaji. Atau bagi pengusaha, omzet alami penurunan karena daya beli loyo dan perlu membiayai operasional perusahaan dari kantong sendiri," terang Bhima kepada detikcom.
Selain itu, di tengah krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 ini dana darurat juga dibutuhkan jika sewaktu-waktu ada anggota keluarga yang sakit.
"Dana darurat juga diperlukan ketika penyebaran pandemi masih jadi ancaman. Ketika ada anggota keluarga sakit pastinya butuh uang untuk merawat dan disaat yang bersamaan iuran BJPS Kesehatan kan naik. Jadi perlu disimpan dana darurat dalam bentuk cash agar ketika emergency langsung bisa dimanfaatkan," pungkas Bhima
Simak Video "Definisi Dana Darurat dan Kegunaanya"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/hns)