Kartu Pra Kerja Dibuka Lagi, Jumlah PHK Ditargetkan Menurun

Kartu Pra Kerja Dibuka Lagi, Jumlah PHK Ditargetkan Menurun

Pradito Rida Pertana - detikFinance
Sabtu, 08 Agu 2020 17:07 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers skenario pemulihan ekonomi terkait Corona. Skenario pemulihan ekonomi disiapkan hingga tahun depan.
Foto: Rengga Sancaya
Yogyakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah memiliki strategi untuk mencegah resesi di Indonesia. Strategi itu dengan menyediakan akses menuju lapangan pekerjaan, salah satunya dengan peningkatan skill lewat kartu Pra Kerja.

"Kita yang paling penting adalah masyarakat memiliki akses bisa melanjutkan pekerjaan," katanya saat ditemui wartawan di Kecamatan Kota Gede, Kota Yogyakarta, Sabtu (8/8/2020).

Program kartu pra kerja telah kembali dibuka hari ini lewat gelombang keempat. Penyediaan kuotanya pun diperbesar menjadi 800 ribu orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlah yang di-PHK bisa menurun dan kemarin kartu pra kerja sudah di-launching kembali hari Sabtu ini, sehingga targetnya dalam satu minggu itu 800 ribu (orang)," ujarnya.

Dengan meningkatnya kapasitas tersebut, dia berharap jumlah karyawan yang di-PHK dapat berkurang secara drastis.

ADVERTISEMENT

"Sehingga jumlah mereka yang ter-PHK yang tercatat sebesar 2,1 (juta orang korban PHK) diharapkan itu bisa selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucap Airlangga.

Pendaftaran kartu Pra Kerja dibuka melalui situs prakerja.go.id. Pendaftaran dibuka Sabtu siang ini pukul 12.00 WIB dengan kuota 800 ribu orang.

Adapun besarnya insentif yang diberikan pada peserta Kartu Pra Kerja gelombang 4 ini tetap sama seperti sebelumnya yakni Rp 3.550.000.

Stimulus untuk UMKM

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto juga menghadiri penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) syariah bagi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) anggota Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta. Kredit tersebut diharapakan dapat menggeliatkan kembali roda perekonomian di tengah pandemi COVID-19.

Airlangga mengatakan, UMKM mendapatkan bantuan permodalan KUR Syariah di mana KUR Syariah ini merupakan kredit lunak dengan margin per tahun 6%. Terlebih hal tersebut jauh di bawah kredit umumnya yang margin per tahun di atas >12%.

"Bunganya ditanggung oleh pemerintah 6 persen sampai bulan Desember (2020) nanti. Jadi siapapun yang mendapat (KUR Syariah) seperti warung ini mendapat Rp 40 juta, dia tidak bayar tahun ini karena disubsidi oleh pemerintah," katanya.

Dengan KUR tersebut, Airlangga berharap UMKM bisa terus mengembangkan bisnisnya, khususnya di masa pandemi COVID-19 seperti ini.

"Yang tadi juga dibagi dari pengusaha dari Muhammadiyah. Nah ini adalah kita ingin mendorong di dalam suasana COVID-19 ini agar UMKM tetap bergerak," ujarnya

"Kalau ada kebutuhan modal kerja, seperti warung ini kan sesuatu yang terus kebutuhan dan di dalam datanya memang kebutuhan terhadap produk-produk utama ini terus diminati oleh publik. Jadi ini yang diharapkan oleh UMKM ini jadi pengungkit untuk kembalinya perekonomian nasional," tambahnya.



Simak Video "Video Airlangga soal AS Soroti QRIS: RI Terbuka untuk Mastercard atau Visa"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads