Corona Nggak Ngefek! Buah RI Tetap Eksis di Pasar ASEAN hingga Arab

Corona Nggak Ngefek! Buah RI Tetap Eksis di Pasar ASEAN hingga Arab

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 10 Agu 2020 15:41 WIB
Virus corona yang merebak di China, membuat buah-buah lokal banyak diminati. Kementan sendiri memperketat pintu masuk impor beberapa jenis makanan termasuk buah-buahan.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Meski ekonomi terkontraksi cukup dalam akibat pandemi COVID-19, akan tetapi sektor pertanian justru mencatat pertumbuhan yang positif. Menurut Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian Musdalifah Mahmud, dari 7 sektor yang mencatatkan pertumbuhan positif, sektor pertanian memberikan andil paling besar terhadap PDB nasional.

"Dari 7 sektor yang tumbuh positif, sektor pertanian memberikan andil yang paling besar terhadap PDB yaitu sebesar 15,46% termasuk di dalamnya buah-buahan nasional," kata Musdalifah dalam acara Gerakan Konsumsi Buah Nusantara sebagai rangkaian acara Gelar Buah Nusantara (GBN) Ke-5, Senin (10/8/2020).

PDB sektor pertanian secara kuartal tumbuh 16,24% yang didukung tumbuhnya subsektor pangan 34,77%, hortikultura 21,75% perkebunan 23,46%. Sedangkan peternakan mengalami kontraksi sebesar 0,55%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama pandemi COVID-19, dari Januari sampai dengan Mei 2020, permintaan ekspor buah segar meningkat cukup pesat hingga mencapai 375 ribu ton. Jumlah itu seiring dengan tren produksi buah-buahan yang turut meningkat antara lain pisang 7,2 juta ton, mangga 2,8 juta ton, jeruk siam 2,5 juta ton, nanas 2,1 juta ton, durian 1,1 juta ton, salak 955 ribu ton, serta buah lainnya 5,9 juta ton.

"Kemudian nilai tambah ekspor meningkat 73,4% dibanding periode yang sama tahun 2019, hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan untuk meningkatkan produksi dan ekspor komoditas buah-buahan kita," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Volume ekspor buah Indonesia paling banyak masih mengarah ke Vietnam sebanyak 27% dari total ekspor buah RI. Disusul Malaysia 19%, Tiongkok 17%, India 10%, Hong Kong 6% , Thailand 5% dan Uni Emirat Arab adalah 3%.

Indonesia juga adalah produsen buah tropika paling besar ke Amerika Latin sebesar 33%, Uni Eropa 24%, ASEAN 21%, kawasan lainnya 11%, Afrika 6% dan Timur Tengah 5%.

"Untuk itu perlu gerakan besar untuk membangun raksasa yang tidur salah satunya dengan gelar buah nasional kita," pungkasnya.




(hns/hns)

Hide Ads