Sementara Dato Sri Tahir adalah putra asli Surabaya yang masuk 10 besar daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2019. Tahir memiliki kekayaan hingga US$ 4,8 miliar atau setara dengan Rp 67,2 triliun (kurs Rp 14 ribu).
Pendiri Mayapada Group ini sukses mengelola perusahaan miliknya sejak puluhan tahun lalu. Perusahaannya meliputi sejumlah unit bidang usaha dari perbankan, TV berbayar, media cetak, properti, bahkan hingga ke rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria ini juga hobi bagi-bagi uang alias dermawan. Dia gemar menyumbangkan harta untuk kemanusiaan. Tak hanya di Indonesia, Tahir juga kerap menyumbang ke negara lain. Dia sering berkeliling dunia untuk menyalurkan bantuan. Bahkan, Tahir juga memiliki yayasan kemanusiaan yaitu Tahir Foundation.
Namun tak disangka, pria terkaya Indonesia itu dulunya seorang anak penyewa becak yang miskin. Pria kelahiran 26 Maret 1952 ini mengaku hidup dari keluarga tak mampu. Bahkan dia tinggal di rumah kontrakan di Surabaya.
Hingga mencapai kesuksesannya sekarang, Tahir mengaku tak pernah melupakan asal-usulnya sebagai seorang anak bandar becak. Bahkan, dirinya juga masih menyimpan foto-foto masa lalunya saat duduk di becak milik orang tuanya.
Soal sepak terjang bisnisnya, Tahir memulai kiprahnya di dunia usaha dengan merintis bisnis garmen. Dari situ lambat laun, Tahir merambah bisnis lain.
Dia mendirikan Mayapada Group yang didirikannya pada 1986, bisnisnya merambat hingga di bidang kesehatan. Bahkan Tahir juga masuk ke dunia media dengan mendirikan Forbes Indonesia. Bank Mayapada yang didirikan tahun 1990 menjadi salah satu andalan tahir untuk mengumpulkan pundi-pundi uang hingga kini.
Simak Video "Video: Pesan OSO di Bukber Hanura: Kita Dipilih Rakyat, Masyarakat Lebih Penting"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/eds)