Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan betapa pentingnya sektor transportasi udara terhadap perekonomian nasional. Setidaknya ada 4,2 juta pekerjaan yang bergantung di sektor ini, yang membuat infrastruktur sektor ini penting untuk terus segera dilanjutkan.
"Sebenarnya itu (sektor transportasi udara) menyangkut 4,2 juta pekerjaan, menyumbang US$ 24 miliar (nilai tambah bruto) dan kemudian 2,6% dari PDB kita. Jadi angka yang cukup besar sekali di sini," ujar Luhut dalam webinar, Jumat (14/8/2020).
Luhut merinci perolehan angka 4,2 juta pekerjaan tadi, menurut data yang dihimpun kementeriannya, 115 ribu pekerjaan di antaranya bergantung di industri ini secara langsung, lalu 459 ribu pekerjaan di rantai pasok, 117 ribu di industri tidak langsung, sisanya ada 3,5 juta pekerjaan yang bergantung di sektor pariwisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, meski Indonesia masih terdampak pandemi COVID-19, pihaknya bakal meneruskan pembangunan infrastruktur di sektor ini demi menghidupi kembali jutaan pekerja di dalamnya.
"Pembangunan infrastruktur akan kita lanjutkan, jadi sekarang kami tetap mengejar infrastruktur seluruhnya, misal Solo-Jogja, Banyuwangi, dan selatan itu semua akan tersambung," tegasnya.
Pembangunan infrastruktur ini mencakup 10 destinasi pariwisata prioritas seperti Danau Toba, Banyuwangi, Borobudur, Mandalika, NTT, Labuan Bajo, hingga Manado. Targetnya, akhir tahun nanti kesepuluh destinasi pariwisata ini siap menarik wisatawan domestik hingga mancanegara seperti sebelumnya bahkan lebih banyak lagi.
"Nah ada 10 destinasi pariwisata prioritas dan ada 5 super prioritas dan sekarang ini, akibat COVID-19 ini dengan pak Menteri Perhubungan, kita yang 5 ini betul kita tuntasin betul sampai akhir tahun, sehingga sampai akhir tahun nanti kita harapkan Danau Toba, Banyuwangi, Borobudur, Mandalika, NTT, Labuan Bajo kemudian Manado itu bisa bagus," tambahnya.
(ara/ara)