Hingga akhir tahun ini, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih mengalami tekanan yang cukup dalam, yakni minus 1,3% hingga 0%. Sementara investasi diperkirakan akan mengalami kontraksi atau minus 4,2% hingga minus 2,6%.
"Investasi masih di zona negatif minus 4,2% sampai minus 2,6%. Ekspor juga negatif, minus 5,6% hingga minus 4,4%, impor negatif 10,5% sampai negatif 8,4%," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian tahun depan, perekonomian yang ditargetkan tumbuh hingga 5,5% akan sangat bergantung pada penanganan COVID-19 di tahun ini. Sri Mulyani menekankan pentingnya disiplin masyarakat, sedangkan pemerintah akan tetap melanjutkan ekspansi fiskal untuk mendorong sisi suplai dan demand.
"Proyeksi ekonomi tahun depan meskipun akan pulih, tapi tergantung pada penanganan COVID. Disiplin masyarakat dan ketersediaan vaksin dan penemuan vaksin, juga ekspansi fiskal yang akan tetap dilanjutkan dengan melanjutkan Pemulihan Ekonomi Nasional dari sisi demand dan suplai," tutur Sri Mulyani.
Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/hns)