Naik Rp 50 T, Anggaran PUPR Paling Jumbo di 2021

Naik Rp 50 T, Anggaran PUPR Paling Jumbo di 2021

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 14 Agu 2020 18:57 WIB
gedung kantor kementerian pupr
Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikFinance
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mendapat anggaran paling tinggi dari kementerian lain di 2021. Anggaran 2021 naik nyaris Rp 50 triliun, menjadi Rp 149,8 triliun dari sebelumnya Rp 100 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kenaikan anggaran tersebut dikarenakan anggaran tahun 2019 dipotong menjadi Rp 75,6 triliun untuk penanganan Corona. Sehingga sebagai kompensasinya ada kenaikan drastis di tahun 2021 untuk menyelesaikan proyek-proyek yang mengalami penundaan.

"Tahun 2019 ini Kementerian PUPR men-delay beberapa pekerjaan, bukan menunda atau membatalkan tapi men-delay. Jadi yang tadinya single years jadi multi years atau yang belum lelang kita jadikan prioritas di 2021. Dengan itu maka total anggaran Rp 149,81 triliun," kata Basuki dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2021, Jumat (14/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih rinci dijelaskan, anggaran tersebut terdiri dari Rp 34,23 triliun untuk percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi. Sedangkan Rp 115,58 triliun dalam rangka meneruskan apa yg kita delay di 2020.

Anggaran pertama akan dialokasikan Rp 10 triliun untuk ketahanan pangan atau food estate yang akan dikembangkan di Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah pada 2021. Lalu untuk mendukung pembangunan kawasan industri di Batang dan Subang sekitar Rp 9,6 triliun.

ADVERTISEMENT

"Jadi di kawasan industri ini PUPR mendapat tugas utk untuk prasarana dasarnya seperti jalan, interchange dengan tol, kemudian sumber airnya, sanitasinya dan rumah-rumah susun untuk para pekerjanya nanti yaitu di Batang seluas 4.000 hektare (Ha) dan di Subang 1.600 Ha anggarannya sekitar Rp 9,6 triliun," sebutnya.

Selain itu, berikut rinciannya:

1. Untuk konektivitas jalan sebesar Rp 5,5 triliun.

2. Untuk bidang sumber daya air, pembangunan 47 bendungan, embung, 50.000 Ha lahan irigasi baru, 120 kilometer (km) pengendali banjir, rehabilitasi pengamanan pantai, peningkatan 250.000 Ha lahan irigasi, serta revitalisasi 5 danau prioritas Rp 58,55 triliun.

3. Untuk membangun 831 km jalan, 19.000 m jembatan, 3.100 m flyover, underpass dan terowongan, 35 km jalan bebas hambatan, serta peningkatan 1.279 km jalan nasional dan 2.171 m penggantian jembatan sebesar Rp 53,96 triliun.

4. Untuk sanitasi, persampahan, hingga rehabilitasi sekolah Rp 26,56 triliun.

5. Untuk pembangunan 9.210 unit rumah susun, 2.440 rumah khusus dan 111.000 unit rumah swadaya dalam rangka peningkatan rumah tidak layak huni sebesar Rp 8,09 triliun.

6. Untuk dukungan manajemen Rp 2,65 triliun.




(eds/eds)

Hide Ads