2. Kebijakan yang Tidak Efektif
Didik menilai cara pemerintah menangani virus Corona justru salah langkah. Dia menilai selama ini prioritas pemerintah di lapangan adalah pertimbangan perekonomian saja, padahal penanganan kesehatan adalah yang utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan pembatasan sosial yang dilakukan juga tidak efektif. Pasalnya, masih banyak yang abai dengan protokol kesehatan, pengawasan pun lemah.
"Indonesia adalah negara yang terbelakang dalam hal kebijakan pandemi ini, terbukti dari hasil kebijakan yang nihil, kasus harian terus meningkat. Justru pemerintah yang menjadi pemicu peningkatan grafik kasus harian tersebut karena mengabaikan kontrol, kebijakan PSBB lemah, anggaran kesehatan tidak memadai, test COVID-19 sejak awal sedikit, prioritas di lapangan lebih pada ekonomi," jelas Didik.
Sementara itu, di negara tetangga yang lain di Asean seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam justru sudah mampu mengendalikan masalah pokok COVID-19 ini. Kebijakan pemerintah dinilai sangat buruk kalau dibandingkan negara-negara tersebut.
3. Pemerintah Abai dengan Kegagalan
Dengan kondisi seperti ini, menurut Didik, pemerintah enggan introspeksi diri. Justru cenderung tak ada perasaan bersalah, dan naif.
"Kebijakan tidak berubah, tetap seperti biasanya sehingga tidak ada tanda-tanda kasus harian covid-19 akan menurun. Dengan kegagalan yang kasat mata dalam kebijakan mengatasi pandemi ini, maka pemerintah selayaknya meminta maaf ke pada rakyat Indonesia," kata Didik.
Didik menilai, pemerintah juga enggan mengakui kegagalan, dan terus menerus berkata kebijakan yang diambil sudah pada jalur yang benar dan kondisinya lebih baik daripada negara lain.
"Pidato kenegaraan presiden tidak memperhatikan aspek kegagalan ini dan masih menganggap kebijakan pemerintah berada pada jalur yang benar, on the right track, sudah dianggap efektif berhasil, lebih hebat pertumbuhannya dibandingkan Singapura, Vietnam dan lainnya," kata Didik.
Simak Video "Pengamat INDEF Prediksi Momen Puncak Badai Ekonomi"
[Gambas:Video 20detik]