3. Simpan duit di instrumen yang mudah Dicairkan
Cadangan dana yang harus dimiliki pun harus mudah dicairkan dan disimpan dalam instrumen yang tidak fluktuatif. Lebih baik lagi, bila dana yang kita simpan dalam periode tertentu bisa bertambah nilainya seperti deposito.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus likuid ya, tidak fluktuatif dan untung, jadi ketika Anda butuh sewaktu-waktu, nilai pokok dana itu tidak akan berkurang, dan harus kasih keuntungan," kata Mike.
Untuk menyimpan dana cadangan sebaiknya dibagi-bagi ke beberapa instrumen tertentu bisa sebagian ditaruh di bank, deposito atau bisa juga di reksa dana pasar uang (RDPU).
"Untuk dana darurat sebenarnya kombinasi ya jangan ditaruh di tabungan semuanya (bank), kalau taruh di bank khawatir gampang terpakai ya, apalagi sekarang zamannya online, jadi perlu kombinasi bisa di deposito, reksa dana pasar uang," tuturnya.
4. Bagi duit cadangan ke instrumen berbeda-beda
Namun, bila dana pas-pasan, cukup meletakkan dana cadangan tadi ke satu instrumen saja. Bila punya kelebihan dana, bisa dibagi-bagi ke beberapa instrumen, masing-masing sebesar 1/3 total dana yang disimpan menjadi dana cadangan.
"Kalau uang Anda pas-pasan taruh saja di salah satu saja tabungan atau deposito, deposito ada yang Rp 1 jutaan kok, kalau memang ada kelebihan baru bisa kombinasi lainnya, tabungan sepertiganya, deposito sepertiganya, pasar uang sepertiga, semuanya tadi setara tunai, likuid, dan tidak fluktuatif," tambah Mike.
Emas, tidak bisa dimasukkan menjadi instrumen penyimpanan yang aman, karena kata Mike, nilainya terlalu fluktuatif, tidak terprediksi kapan naik dan turunnya.
"Menurut saya emas itu tidak cocok ya, karena emas itu fluktuatif, dia hanya cocok untuk jangka menengah dan panjang, misal Anda belinya di Rp 800 ribu, dan saat butuh buy back-nya masih Rp 700 ribu, kan rugi," imbuhnya.
5. Mulai cari penghasilan Tambahan
Untuk para korban PHK yang baru mau memulai mengumpulkan dana darurat, hal pertama yang harus dilakukan segera tentunya berhemat atau memotong pengeluaran. Lalu, setelah itu menambah sumber penghasilan.
"Jika Anda sudah tidak punya sumber penghasilan atau pendapatan, maka dana yang ada harus betul-betul digunakan sehemat mungkin, kalau tadinya hanya cukup 1-2 bulan, gimana caranya dana harus cukup sampai 2-3 bulan, jadi di double, jadi dipotong pengeluaran kita setengahnya, itu yang ekstrem," terang Mike.
Kiat menghemat ini, alangkah baiknya mulai diterapkan juga bagi mereka yang masih memiliki sumber penghasilan. Lalu, selain itu, penting juga untuk menambah sumber penghasilan baik yang jadi korban PHK maupun yang masih bekerja atau punya usaha.
"Kalau penghasilannya awalnya tutup, mungkin karena kena PHK atau usaha terdampak COVID-19, ini gimana caranya, ya harus menciptakan penghasilan baru, yang kena PHK bisa bekerja kembali kalau masih memungkinkan fisiknya dan kalau bisa dapat pekerjaan, kalau tidak ya ciptakan pekerjaan sendiri, ciptakan bisnis, seperti pekerja paruh waktu disesuaikan dengan skill kita, demikian pun bisnis jangan ikut-ikutan, ciptakan peluang bisnis sendiri," jelas Mike.
Simak Video "Pesan Jokowi ke Pemerintah yang Baru: Hati-hati Mengelola Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(hns/fdl)