'Lobi' Trump, Alibaba Jamin Dukung Produk AS

'Lobi' Trump, Alibaba Jamin Dukung Produk AS

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 24 Agu 2020 08:42 WIB
US President Donald Trump speaks to the press in the Brady Briefing Room of the White House in Washington, DC, on August 10, 2020. - Secret Service guards shot a person, who was apparently armed, outside the White House on Monday, President Donald Trump said just after being briefly evacuated in the middle of a press conference. The president was abruptly ushered out of the press event and black-clad secret service agents with automatic rifles rushed across the lawn north of the White House. Minutes later, Trump reappeared at the press conference, where journalists had been locked in, and announced that someone had been shot outside the White House grounds. Trump said he knew nothing about the identity or motives of the person shot, but when asked if the person had been armed, answered:
Foto: US President Donald Trump (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Jakarta -

Platform e-commerce raksasa yang didirikan Jack Ma berupaya meredakan ketegangan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terus mengancam keberlangsungan perusahaan-perusahaan China.

Chief Executive Officer (CEO) Alibaba Daniel Zhang menegaskan Alibaba memiliki kebijakan untuk mendukung merek, pedagang, dan usaha kecil dan menengah (UKM), serta petani AS melalui platform-nya itu.

"Fokus utama kegiatan komersial Alibaba di AS adalah mendukung merek, pedagang, UKM, dan petani Amerika untuk menjual kepada konsumen dan mitra dagang di China, serta pasar utama lainnya di seluruh dunia," kata Zhang kepada para investor Alibaba, seperti yang dilansir dari BBC, Senin (24/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memantau dengan cermat perubahan terbaru dalam kebijakan pemerintah AS terhadap perusahaan China yang kondisinya masih dipenuhi ketidakpastian. Kami menilai situasi dan potensi dampak apa pun secara cermat dan menyeluruh, dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mematuhi peraturan baru," tambahnya.

Hal itu dinyatakannya saat Alibaba mengumumkan kinerja perusahaan yang melonjak drastis dengan adanya peningkatan penjualan per kuartal yang jauh di atas perkiraan.

ADVERTISEMENT

Alibaba mengumumkan penjualan perusahaan naik 34% dalam 3 bulan terakhir hingga Juni jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. Kemudian, nilai saham Alibaba juga melonjak lebih dari 20% selama tahun 2020. Kenaikan itu disebabkan investor di seluruh dunia yang menggelontorkan uang ke Alibaba yang dinilai memperoleh keuntungan dari kegiatan masyarakat di berbagai dunia untuk tetap di rumah demi menghindari penyebaran virus Corona (COVID-19).

Namun, kinerja Alibaba ini juga bergantung pada ketegangan antara Beijing dengan Washington.

Pada awal Agustus ini Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta perusahaan-perusahaan teknologi AS untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan China, termasuk Alibaba, Tencent dan Baidu sebagai bagian dari program 'Jaringan Bersih' pemerintahan Trump.

Kemudian, pada kampanyenya, Trump juga masih menyuarakan janji bahwa dirinya mengenakan tarif pada perusahaan-perusahaan AS yang menolak untuk memindahkan pusat produksinya dari China jika terpilih lagi.

"Kami akan memberikan kredit pajak kepada perusahaan yang mau mengembalikan produksinya ke Amerika. Namun, bagi perusahaan yang tidak mau memindahkan produksinya akan kami kenakan tarif yang cukup besar," kata Trump.

Trump juga mengancam akan mencabut kontrak pemerintah AS dari perusahaan yang terus melakukan outsourcing pekerjaan ke China.



Simak Video "Video: Trump Nggak Mau Hubungannya dengan Elon Musk Makin Memanas"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads