Menperin Dicecar DPR soal 242 Karyawan LG Positif Corona

Menperin Dicecar DPR soal 242 Karyawan LG Positif Corona

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 27 Agu 2020 13:26 WIB
RDP Komisi VI DPR dengan BUMN
Foto: Anisa Indraini
Jakarta -

Sejumlah Anggota Komisi VI DPR RI mencecar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita terkait kasus positif virus Corona (COVID-19) terhadap 242 karyawan pabrik LG di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Hal itu pertama kali dilontarkan oleh Anggota Komisi VI Evita Nursanty dari fraksi PDIP. Ia meminta Agus lebih tegas dalam penerapan protokol kesehatan di sektor industri agar penyebaran Corona bisa dicegah di pabrik-pabrik.

"LG yang baru, lalu Unilever, Denso. Nah ini di Vietnam kasus baru daripada COVID-19 itu dari pabrik. Jadi ini jangan sampai terjadi di kita," kata Evita dalam ruang rapat Komisi VI di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Evita, Anggota Komisi VI Darmadi Durianto dari fraksi PDIP melontarkan keheranannya. Ia pun bertanya pada Agus bagaimana pabrik kelas multi-nasional seperti LG bisa menciptakan klaster baru Corona.

"Banyak perusahaan multi-nasional LG misalnya. Itu bisa klaster baru sekelas LG. Bagaimana pabrik baru? LG Korea yang standarnya ketat saja bisa lolos. Bisa dibayangkan nggak perusahaan-perusahan kelas di bawahnya? LG, Unilever yang begitu ketat?" ujar Darmadi.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, Anggota Komisi VI Chairul Anwar dari Fraksi PKS meminta pemerintah meningkatkan kewaspadaan atas penyebaran COVID-19.

"LG di MM 2100 terjadi COVID-19 massal. Ini harus jadi catatan tersendiri. Sangat tidak mungkin ekonomi bisa baik selama COVID-19 tidak segera diselesaikan," urai Chairul.

Ia juga mewanti-wanti sektor industri menelan kerugian yang besar karena harus setop produksi dengan karyawan yang terkontaminasi COVID-19.

"Buktinya LG, begitu mereka berjalan sekarang mereka harus hentikan selama 14 hari untuk tidak produksi. Mereka kehilangan waktu, hasil produksi, dan tentu keuntungan. Dan akan ada kerugian dalam manufacturing. Oleh karenanya ini harus diperhitungkan betul," tutur Chairul.

Terakhir, anggota Komisi VI Eko Hendro Purnomk atau Eko Patrio dari fraksi PAN meminta Agus mengarahkan sektor industri untuk menggelar swab tes massal. Pasalnya, ia menilai rapid test atau pun PCR kurang efektif untuk menyisir karyawan yang terpapar COVID-19.

"Berkaitan penyebaran COVID-19 di pabrik LG. Ini kan yang punya inisiatif dari pabrik tsb. bukan Kemenperin. Saya berharap dari Kemenperin berinisiatif untuk ada juknis bagaimana caranya untuk melakukan. Karena saya lihat kalau tes (rapid dan PCR) saja tidak maksimal, harus swab. Jadi saya harapkan Pak Menteri bisa memfasilitasi industri-industri yang ada, untum memerintahkan kaitan swab test ini," tutup Eko.


Hide Ads