Ia juga mewanti-wanti sektor industri menelan kerugian yang besar karena harus setop produksi dengan karyawan yang terkontaminasi COVID-19.
"Buktinya LG, begitu mereka berjalan sekarang mereka harus hentikan selama 14 hari untuk tidak produksi. Mereka kehilangan waktu, hasil produksi, dan tentu keuntungan. Dan akan ada kerugian dalam manufacturing. Oleh karenanya ini harus diperhitungkan betul," tutur Chairul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, anggota Komisi VI Eko Hendro Purnomk atau Eko Patrio dari fraksi PAN meminta Agus mengarahkan sektor industri untuk menggelar swab tes massal. Pasalnya, ia menilai rapid test atau pun PCR kurang efektif untuk menyisir karyawan yang terpapar COVID-19.
"Berkaitan penyebaran COVID-19 di pabrik LG. Ini kan yang punya inisiatif dari pabrik tsb. bukan Kemenperin. Saya berharap dari Kemenperin berinisiatif untuk ada juknis bagaimana caranya untuk melakukan. Karena saya lihat kalau tes (rapid dan PCR) saja tidak maksimal, harus swab. Jadi saya harapkan Pak Menteri bisa memfasilitasi industri-industri yang ada, untum memerintahkan kaitan swab test ini," tutup Eko.
(fdl/fdl)