Arti Resesi dan Dampaknya Bagi Ekonomi RI

Arti Resesi dan Dampaknya Bagi Ekonomi RI

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 23 Sep 2020 08:51 WIB
Pandemi virus Corona membuat dunia usaha babak belur.  COVID-19 juga diproyeksi mendatangkan malapetaka pada ekonomi Indonesia, bahkan dunia.
Ilustrasi/Foto: Antara Foto

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pihaknya memprediksi ekonomi RI di kuartal III masih berada di level negatif, dalam kisaran -2% sampai -3%. Namun dia menegaskan resesi kali ini akan berbeda dengan resesi di 1998 yang kemudian berubah menjadi krisis ekonomi.

"Karena pada saat itu ekonomi Indonesia sudah masuk ke kategori krisis dan krisis yang disebabkan utamanya dikarenakan krisis perbankan. Saat ini meskipun Indonesia mengarah ke arah resesi tapi indikator kesehatan perbankan masih relatif baik," ujarnya kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu, Rendy yakin kondisi resesi kali akan jauh lebih baik dibandingkan 1998. Namun jika dibandingkan krisis 2008, memang kondisi saat ini cukup berat karena daya beli masyarakat yang masih lemah.

"Karena di tahun 2008 konsumsi rumah tangga bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, sekarang karena karena daya beli melemah. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga akhirnya tidak bisa menopang pertumbuhan ekonomi keseluruhan," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan hal yang sama. Resesi saat ini berbeda dengan kondisi di 1998. Saat itu juga dipicu oleh gejolak politik.

"Sementara itu, melihat kondisi saat ini, kondisi stabilitas politik tetap terjaga dan terkendali. Di tengah kondisi pandemi COVID-19, dengan solidnya fundamental ekonomi dan kestabilan politik, nilai tukar rupiah diperkirakan akan tetap stabil," tuturnya.

Dia juga yakin kontraksi ekonomi kali ini tidak akan sedalam saat itu. Dia juga yakin resesi kali ini tidak akan menimbulkan kerusuhan sosial seperti di 1998.

"Mengingat pemerintah juga sudah mengeluarkan stimulus kebijakan yang extraordinary berupa jaring pengaman sosial dan dukungan bagi usaha UMKM yang dapat memitigasi dampak sosial ekonomi dari perlambatan ekonomi tahun 2020 ini," ucapnya.


(das/ara)

Hide Ads