Amit-amit RI Jangan Sampai Depresi, Ini Dampak Ngerinya...

Amit-amit RI Jangan Sampai Depresi, Ini Dampak Ngerinya...

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 23 Sep 2020 13:40 WIB
Bantuan langsung tunai (BLT) akan diberikan kepada pegawai dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Seperti apa rinciannya?
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Resesi tak lagi sebagai ancaman di Indonesia, tapi sudah berada di depan mata. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga sudah menyebutkan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 akan kembali minus. Di kuartal sebelumnya, yakni kuartal II-2020 minusnya mencapai 5,32%.

Ancaman selanjutnya adalah depresi ekonomi, jika ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 tak kunjung membaik, atau kontraksinya semakin dalam.

"Kalau depresi kalau misalnya secara umum dalam 3 kuartal trennya negatif. Kalau dua kuartal itu resesi. Kalau negatifnya sampai 3 kuartal ya depresi, tapi depresinya memang ya istilahnya kalau disebut ada yang depresi ringan, sedang, hebat dilihat dari tingkat penurunannya. Kalau depresi berat itu di atas 3%, itu sangat berat untuk recovery. Kalau kita levelnya relatif ringan mungkin," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad kepada detikcom, Rabu (23/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia sendiri ia masih melihat potensi besar untuk menghindari depresi dengan tren ekonomi yang membaik.

"Menurut saya nggak sejauh itu, belum. Kalau dia turun iya, tapi nggak sampai depresi besar. Karena tetap basis konsumsi kita masih relatif jalan. Tapi saya melihat belum sampai sejauh itu saat ini. Dan pasti pemerintah akan berupaya dia optimalisasi PEN," ungkap Tauhid.

ADVERTISEMENT

Tauhid mengatakan, jika Indonesia mengalami depresi, maka dampak yang bisa dilihat adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang lebih massive, dan tingkat pengangguran meningkat drastis.

"Terburuknya di 2021 bisa sampai angka 14 juta orang masuk di kelompok pengangguran. Jadi kalau ekonomi turun kan otomatis pendapatan masyarakat turun. Dan dampak terburuknya adalah PHK," papar dia.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal membeberkan dampak lain dari depresi ekonomi.

"Kalau depresi, kalau bertahun-tahun tidak pulih, ya berarti karena dia semakin panjang masa kontraksinya itu berarti dia semakin luas dampa negatifnya. Misalnya penurunan penjualan, penurunan keuntungan, makin banyak yang menganggur, yang miskin," tutur Faisal kepada detikcom.

Namun, di Indonesia sendiri potensinya lebih besar kepada perbaikan tren ekonomi. Dengan catatan, konsumsi harus didongkrak baik di sisi masyarakat, maupun pemerintah.

Akan tetapi, ia memprediksi perbaikan terhadap ekonomi ini akan memakan waktu yang lama.

"Cuma prediksi saya sih tidak cepat pemulihannya itu, jadi tidak V-shape grafik ekonominya. Seperti lambang Nike itu. Jadi 2021 kita prediksi masih positif. Kita prediksi di 2021 paling tidak ya tidak negatif," tutup Faisal.

(fdl/fdl)

Hide Ads