Akhirnya Resesi Juga, Terus Gimana Dong? (2)

Akhirnya Resesi Juga, Terus Gimana Dong? (2)

Aidil Akbar Madjid - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Selasa, 06 Okt 2020 09:32 WIB
Bantuan langsung tunai (BLT) akan diberikan kepada pegawai dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Seperti apa rinciannya?
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Di artikel sebelumnya sudah dibahas bahwa ketika terjadi Resesi (meskipun sudah terjadi sejak 6 bulan terakhir), maka skenario terbaik adalah masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi ekonomi terjepit seperti saat ini, sehingga tidak akan ada reaksi signifikan atau berlebihan dari masyarakat terhadap pengumuman resmi resesi ini.

Adapun skenario tengah sendiri adalah reaksi masyarakat mixed alias campuran antara mereka yang optimis dan pesimis. Bursa tetap akan bereaksi "kaget" selama 1-2 hari untuk kemudian berusaha bangkit lagi.

Masyarakat sendiri tetap berkegiatan seperti semula hanya banyak yang mulai merasakan himpitan ekonomi yang dahsyat, sehingga daya beli mereka turun sangat drastis. Akibatnya ekonomi masih tetap berjalan lambat belum ada recovery yang berarti dan belum ada sentiment positif yang bisa menggerakkan ekonomi dan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang ditakutkan adalah skenario terburuk yang mungkin saja bisa terjadi. Masa 3 bulan ke depan (mulai Oktober sampai Desember) adalah masa-masa kritis bagi kondisi perekonomian masyarakat terutama di arus bawah.

Masyarakat sudah jenuh dan pesimis cenderung apatis dengan keadaan ini dan melihat pemerintah yang sering salah mengambil langkah dari pertama kali kondisi COVID-19 menyerang Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, di luar ekonomi Indonesia yang memang menurun dan kondisi tidak bagus, COVID-19 mengambil peran yang cukup besar menyebabkan resesi ini terjadi tidak hanya di Indonesia tapi di banyak negara di dunia.

ADVERTISEMENT

Di arus bawah, kondisi sangat menyedihkan. Mengapa? Karena mereka sampai pada titik dimana mereka sudah pasrah dan tidak tahu lagi besok akan makan apa. Para pekerja yang mengais rejeki dari pekerjaan dan penghasilan harian akan mencari cara untuk bisa bertahan hidup, permasalahannya jalan keluarnya sangat sedikit. Di lain pihak mereka punya tanggung jawab dan perut yang harus diisi. Nah, di sinilah sebenarnya kondisi mengkhawatirkan.

Makan adalah sebuah kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Dan manusia mempunyai tanggung jawab untuk memberikan makan kepada orang-orang yang mereka cintai. Mereka pun akan melakukan apa saja agar bisa memberikan makanan. Nah, masyarakat yang lapar secara fisik biasanya sangat emosional dan sangat mudah tersulut.

Sampai disini, konflik horizontal sangat mudah sekali untuk terjadi. Kita semua berharap jangan sampai terjadi chaos dilevel bawah karena urusan perut karena mereka tidak bisa makan. Karena kalau sampai chaos terjadi kita semua akan dirugikan dengan kondisi ekonomi yang akan semakin terpuruk.

Perusahaan yang kemarin masih bisa mencoba bertahan hidup, kemungkinan besar sudah tidak bisa lagi mempertahankan usahanya. Akibatnya jangan heran bila nanti jumlah PHK akan semakin meningkat. PHK yang meningkat ini menyebabkan jumlah pengangguran yang naik. Pengangguran yang naik ini akan rawan sekali dengan criminal dan gesekan di arus bawah.

Otomatis efeknya adalah pendapatan masyarakat secara umum akan menurun drastis sehingga menyebabkan daya beli masyarakat secara umum akan melemah.

Daya beli masyarakat yang turun drastis dan melemah ini akan menyebabkan penjualan barang dan jasa dari perusahaan ikutan bertambah turun. Akibatnya pendapatan kelompok usaha juga ikut turun lagi. Hal ini menciptakan lingkaran setan yang tidak terhenti, karena pendapatan usaha yang turun lama kelamaan akan menyebabkan perusahaan tidak bisa beroperasional sehingga akan menimbulkan gelombang PHK baru lagi. Dan lingkaran "setan" di atas akan terulang lagi.

Itu pentingnya kita untuk sekali menjaga kesehatan dan likuiditas keuangan kita. Saya selalu mengatakan bahwa apabila Cash Is The King, maka Liquidity (likuiditas) is the Queen.

Ketatkan ikat pinggang dan buat perhitungan secara detil kemana saja uang anda pergi. Catat dengan menggunakan aplikasi dan pastikan juga keuangan anda sehat. Aplikasi Moneesa bisa diunduh di sini selain mencatat keuangan harian anda juga bisa
melakukan perhitungan kebutuhan asuransi gratis bisa diunduh di sini .

Sementara bagi yang berminat belajar merencanakan keuangan secara Islami atau Syariah Financial Planning bisa lhooo ikutan kelas Syariahnya, info ada di sini.

Lalu, secara persiapan keuangan untuk menyambut resesi ini, apa saja yang harus anda lakukan? Ada 7 kunci sukses keuangan yang bisa anda lakukan untuk bisa melewati kondisi resesi ini agar keuangan anda dan keluarga tidak menjadi berantakan. Nah, apa saja kunci sukses yang bisa anda lakukan? Kita akan bahas di artikel berikutnya.


Hide Ads