AS Jegal Perusahaan Chip Terbesar China, Perang Dagang Makin Panas

AS Jegal Perusahaan Chip Terbesar China, Perang Dagang Makin Panas

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 06 Okt 2020 14:42 WIB
Suasana aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal, Jakarta Utara, Rabu (5/9/2018). Aktivitas bongkar muat di pelabuhan tetap jalan di tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk. Begini suasananya.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjegal perusahaan teknologi terbesar di China, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC). AS mengeluarkan kebijakan baru mengenai pembatasan ekspor AS ke China. Aturan itu diprediksi akan merugikan bisnis SMIC.

SMIC mengatakan dalam pengajuan ke Bursa Efek Hong Kong bahwa pemasok mereka di AS telah mengeluarkan surat dari Departemen Perdagangan AS tentang aturan ekspor AS.

"Peraturan ekspor AS menetapkan bahwa aksesori dan bahan mentah dari SMIC akan dikenakan pembatasan lebih lanjut dan untuk izin ekspor diperlukan sebelum menjual ke SMIC," kata pihak SMIC, dikutip dari CNN, Selasa (6/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini SMIC telah mengalami banyak pembatasan dari AS. Seperti pelarangan memasok Huawei dan memasok alat jaringan 5G. Penyerangan yang dilakukan AS akan memanaskan perang dagang di sektor teknologi. Mengingat China tengah berupaya membangun perusahaan teknologi sendiri.

Kini SMIC masih tiga sampai lima tahun di belakang industri Intel (INTC), Samsung dan TSMC Taiwan (TSM). Jika bisnisnya terputus dari teknologi AS, perusahaan itu akan makin tertinggal.

ADVERTISEMENT

Pembatasan AS itu didorong atas ketakutan pemerintah AS soal keamanan nasional negara. Departemen Perdagangan AS menyatakan SMIC diperdaya China dalam tujuan militer. Pihak SMIC pun berulang kali menyatakan bahwa bisnis mereka tidak ada hubungannya dengan militer China.

Saham SMIC jatuh hampir 5% di Hong Kong pada Senin kemarin. Saham perusahaan turun hampir 60% dari puncak pada Juli lalu sebesar US$ 5,40. SMIC juga diperdagangkan di Shanghai.

Perlu diketahui SMIC adalah perusahaan teknologi China terbaru yang ditentang pemerintahan Presiden Donald Trump. Trump dan pejabat AS telah membatasi, atau mengancam akan melarang, beberapa perusahaan teknologi China terkenal, termasuk Huawei, aplikasi berbagi video TikTok, dan aplikasi perpesanan WeChat.

Seperti banyak pembuat chip global, SMIC mengandalkan perangkat lunak, mesin, dan teknologi AS untuk merancang dan memproduksi semikonduktor. Analis Jefferies memperkirakan bahwa antara 40% dan 50% peralatan SMIC berasal dari Amerika Serikat.

Nasib buruk perusahaan teknologi China bisa menjadi pendorong bagi pembuat chip global lainnya, seperti Samsung. Tetapi pembatasan yang dilakukan AS pada SMIC juga dapat merugikan perusahaan AS.

Mengingat, dalam mengembangkan semikonduktor terdepan membutuhkan banyak uang, dan pembatasan ekspor AS mengurangi pendapatan yang dihasilkan perusahaan peralatan manufaktur chip AS dari penjualan ke produsen China seperti SMIC.


Hide Ads