Ekonomi nasional saat ini masih babak belur akibat pandemi Corona yang terjadi sejak Maret 2020. Ekonomi Indonesia pada kuartal II saja sudah minus hingga 5,2%, jika kuartal III Indonesia masih minus maka dipastikan masuk ke dalam jurang resesi.
Namun pemerintah menyebut saat ini sedang berupaya untuk menahan tekanan tersebut ke perekonomian nasional. Ketua Satgas Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan krisis yang dialami oleh Indonesia ini memang disebabkan oleh masalah kesehatan.
Dia menyebutkan sebaik apapun langkah yang dilakukan untuk perekonomian. Jika tidak diimbangi dengan perbaikan di sektor kesehatan masalahnya tidak akan selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehebat apapun yang kita lakukan di sektor ekonomi, kalau kesehatannya tidak beres, tidak akan selesai masalahnya di perekonomian," kata Budi dalam acara Blak-blakan detikcom, Senin (12/10/2020).
Budi mengungkapkan Satgas Program PEN ini bertujuan untuk menahan tekanan akibat dampak pandemi Corona ke ekonomi nasional. Selama roda perekonomian belum berputar secara normal.
Rakyat Indonesia yang berpendapatan kecil dibantu oleh pemerintah, lalu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang paling banyak menyerap tenaga kerja yang paling besar perannya di perekonomian nasional.
"Itu sebabnya dua sektor ini sangat diperhatikan. Presiden jelas menyebut jika fokusnya di kesehatan. Selama kesehatannya belum selesai dan orang golongan menengah spending-nya terbatas karena belum punya rasa aman, masih takut, mereka tidak bisa keluar rumah, maka ekonomi tidak akan jalan," jelas dia.
Menurut Budi untuk mengatasi hal ini dibutuhkan kebijakan yang berbeda namun tetap prioritas ke kesehatan masyarakat. Ada 6 program utama yang dimiliki pemerintah untuk menanggulangi dampak pandemi ke ekonomi.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Video Menkes soal Covid-19: Variannya Omicron yang Lemah, Jangan Khawatir"
[Gambas:Video 20detik]