Indonesia dan ICL masih terus membahas kemungkinan dilakukannya uji klinis tahap 3 vaksin saRNA di Indonesia. Vaksin saRNA ini memiliki arti penting karena memungkinkan pengembangan unit manufaktur modular yang dapat memastikan akses cepat atas vaksin dimanapun di dunia.
Retno dan Erick juga bertemu dengan CEO CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations) untuk membahas peluang kerja sama strategis yang dapat dilakukan keduanya. Retno mengatakan Bio Farma akan mengadakan due dilligence dengan CEPI yang nantinya akan melebarkan networking kerja sama pengembangan vaksin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bio Farma berencana melakukan kerja sama dengan CEPI. Pengembangan manufacturing vaksin," jelas Retno.
Dalam kesempatan yang sama, Erick mengatakan hal itu merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki perusahaan kualitas dunia yakni Bio Farma.
"Tentu ini membuktikan kalau kita mempertanyakan kualitas bangsa kita, kemampuan bangsa kita adalah sesuatu yang aneh. Di sini terjawab kita mempunyai perusahaan yang kualitas dunia yaitu Bio Farma. Kita mempunyai medical research yang juga dipercayakan," tutur Erick
(hns/hns)