Setahun Jokowi-Ma'ruf: Ekonomi Dibayangi Resesi, Utang Bertambah

Setahun Jokowi-Ma'ruf: Ekonomi Dibayangi Resesi, Utang Bertambah

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 21 Okt 2020 08:15 WIB
Presiden Jokowi didampingi Wapres Maruf Amin menggelar rapat terbatas membahas soal pemindahan Ibu Kota baru.
Jokowi-Ma'ruf/Foto: Rengga Sancaya

Total utang pemerintah sudah mencapai Rp 5.594,93 triliun per Agustus tahun ini. Utang pemerintah per Januari 2020 mencapai Rp 4.817,55 triliun. Dengan begitu terjadi kenaikan Rp 777,38 triliun hingga akhir Agustus tahun ini. Berikut jumlah utang pemerintah dari awal Januari hingga akhir Agustus 2020:

Pada Januari tercatat sebesar Rp 4.817,55 triliun. Februari sebesar Rp 4.948,18 triliun. Maret sebesar Rp 5.192,56 triliun. April sebesar Rp 5.172,48 triliun. Mei sebesar Rp 5.258,57 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya di Juni sebesar Rp 5.264,07 triliun. Juli sebesar Rp 5.434,86 triliun. Sedangkan di Agustus mencapai 5.594,93 triliun.

Dari sisi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) pun mengalami peningkatan yang signifikan. Pada Januari tercatat 30,21% terhadap PDB. Sedangkan di Agustus menjadi 34,53% terhadap PDB.

ADVERTISEMENT

Namun, jika dihitung pasca pelantikan sebagai pemimpin. Utang pemerintah meningkat Rp 838,8 triliun. Pada Oktober 2019, tercatat total utang pemerintah sebesar Rp 4.756,13 triliun.

Meningkatkan jumlah utang pemerintah sejalan dengan kebijakan pelebaran defisit anggaran tahun 2020. Pemerintah melebarkan defisit fiskal ke level 6,34% atau setara Rp 1.039,2 triliun dari PDB. Pelebaran ini juga sebagai upaya memenuhi kebutuhan anggaran penanggulangan pandemi COVID-19.

Pemerintah sendiri mengalokasikan anggaran penanggulangan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun.


(hek/ara)

Hide Ads