Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma'ruf Amin sudah berjalan satu tahun per 20 Oktober 2020. Setahun Jokowi-Ma'ruf bisa dibilang merupakan tahun yang cukup berat. Sebab, pada Maret terjadi pandemi Corona yang menyebabkan ekonomi terkontraksi dan utang pemerintah bertambah.
Pandemi virus Corona menghantam negara di berbagai belahan dunia. Dengan begitu, seluruh negara masih berjuang menekan penyebarannya.
Pandemi Corona menurunkan ekonomi dunia yang otomatis berdampak pada ekonomi Indonesia. Pada awal tahun, perekonomian Indonesia berjalan normal hingga pada akhirnya di Maret harus terguncang akibat pandemi Corona. virus yang berasal dari Wuhan, China ini sudah menyebar ke seluruh dunia. Bahkan ekonomi dunia pun diproyeksikan menurun ke zona negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan detikcom hingga Selasa (20/10/2020), ekonomi Indonesia dipastikan resesi. Resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut.
Realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2020, tercatat berada di level 2,97%. Angka tersebut terkontraksi 2,41% dari kuartal IV-2019 sebesar 4,97%.
Perlambatan laju ekonomi nasional pun semakin menjadi-jadi. Pada kuartal II-2020, realisasi pertumbuhan ekonom Indonesia minus 5,32%.
Indonesia kini sudah resmi resesi lantaran Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 di kisaran minus 2,9% sampai minus 1%. Bahkan, hingga akhir tahun ekonomi nasional berada di kisaran minus 1,7% sampai minus 0,6%.
Sementara dari jumlah utang pemerintah, Kementerian Keuangan mencatat terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Utang pemerintah tercatat sudah bertambah Rp 777,38 triliun sejak Januari-Agustus 2020.
Berlanjut ke halaman berikutnya.