Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal mengapresiasi sejumlah menteri di bidang ekonomi karena surplus neraca dagang Indonesia yang mencapai US$ 2,44 miliar di September 2020. Neraca dagang Indonesia tercatat surplus 5 kali berturut-turut. Salah satu yang mendapat apresiasi adalah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
"Ini sebuah prestasi, kalau saya lihat Pak Agus Suparmanto penyebutannya jarang di media tapi kerjanya bagus. No talk, action only," kata Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal di Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Menurut dia, surplusnya neraca dagang Indonesia karena ada peningkatan kinerja perdagangan, dan hal ini bisa menjadi sinyal pulihnya perekonomian nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selian itu, kinerja Menteri Keuangan Srimuyani Indrawati dan Menteri Perindustrian juga layak mendapat apresiasi. Dimana Srimulyani secara cepat mengeluarkan kebijakan fiskal di tengah pandemi COVID-19.
"Srimulyani Karena cepat responnya terhadap fiskal, stimulus meskipun PR-nya pencairannya. Agus Gumiwang mampu menjaga PMI (Purchasing Managers' Index Indonesia)," kata dia.
Menurut dia, peningkatan surplus perdagangan yang disebabkan surplus nonmigas menjadi US$ 2,91 miliar bukan tiba-tiba saja. Melainkan hasil dari kinerja menteri-menteri ekonomi Jokowi.
Dimana secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2020 tercatat surplus US$ 13,51 miliar. Surplus tersebut bahkan telah melampaui surplus neraca perdagangan tahun 2017 yang mencapai USD 11,84 miliar, yang merupakan nilai surplus tertinggi dalam lima tahun terakhir (2015-2019).
"Kalau dibilang prestasi ini adalah prestasi utama dari pemerintahan Jokowi karena neraca dagang surplus. mungkin ada peran pandemi untuk tren impor yang melemah, tetapi kalau kita lihat tren impor bahan baku dan barang modal secara bulanan menunjukkan tanda-tanda perbaikan," kata dia.