Insentif Dagang AS Nggak Gratis! Ini yang Diminta dari Indonesia

Insentif Dagang AS Nggak Gratis! Ini yang Diminta dari Indonesia

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 02 Nov 2020 21:10 WIB
Pelabuhan Panjang di Lampung kedatangan kapal raksasa berkapasitas 4.000 TEUs (standar peti kemas 20 kaki) secara perdana pada Senin (25/3) kemarin.
Foto: Fadhly Fauzi Rachman

Intinya AS ternyata meminta Indonesia untuk mempermudah masuknya produk hortikultura negaranya ke Indonesia. Namun Lutfi menegaskan produk AS yang dimaksud bukanlah produk baru melainkan juga produk-produk yang memang sudah ada di Indonesia.

"Tetapi imbal baliknya hanya memastikan proses-prosesnya yang namanya sunset close dalam RIPH. Karena ini buat lebaran Imlek dipastikan supaya mereka bisa impor dan barangnya laku tepat pada waktunya. Hanya memastikan birokrasi dari impor tidak merusak cara barang AS bisa bersaing di pasar Indonesia. Karena jaraknya jauh 13 ribu mil antara AS sampai ke Jakarta, waktu tempuhnya 1 bulan," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deal-dealan itu juga akan tertuang dalam Limited Trade Deal (LTD). Untuk mendapatkan perjanjian LTD dengan AS memang syaratnya negara tersebut harus mendapatkan fasilitas GSP.

LTD sendiri kata Lutfi diharapkan bisa meningkatkan volume perdagangan dua arah Indonesia dan AS dua kali lipat hingga US$ 60 miliar pada tahun 2024.

ADVERTISEMENT

LTD juga diproyeksikan dapat mengoptimalkan potensi kerjasama di luar perdagangan barang, khususnya digital trade, energi dan infrastruktur, serta peningkatan arus investasi. Meningkatnya arus perdagangan dua arah merupakan pintu masuk bagi perluasan kerjasama investasi.



Simak Video "Video: Warga AS Diimbau Hindari Bepergian ke RI, Khususnya Dua Wilayah Ini"
[Gambas:Video 20detik]

(das/fdl)

Hide Ads