Duh! Bagaimana Ekonomi Daerah Jalan, Duit Rp 239 T Masih Nganggur

Duh! Bagaimana Ekonomi Daerah Jalan, Duit Rp 239 T Masih Nganggur

Tim Detikcom - detikFinance
Rabu, 04 Nov 2020 10:29 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto

Menurut Mantan Kepala BKF Kementerian Keuangan ini mengungkapkan, Indonesia memiliki pasar yang tinggi terlihat dari jumlah penduduknya yang sekitar 270 juta orang. Dengan begitu dana pemda yang mengendap bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan pasar yang dimiliki Indonesia.

"Ini untuk mendorong, kita gulirkan proses ini, kita dorong bagi PDB dan bagi pertumbuhan ekonomi kita, kami memiliki keyakinan melakukan ini, kita terus perbaiki desain APBN agar bisa mendorong," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyebut dana pemda yang mengendap sudah kembali ke Bank Indonesia. Menurut dia, dana tersebut belum terserap karena perekonomian saat ini dalam keadaan tidak biasa.

"Masih banyak dana-dana yang ada di perbankan belum masuk ke sektor riil, dan dana-dana tersebut masuk ke BI," ujar Destry.

ADVERTISEMENT

Desty menilai, dana pemerintah daerah sebesar Rp 239 triliun yang masuk ke Bank Indonesia ini merupakan hal yang wajar. Sebab, jika mengendap RKUD daerah maka akan menjadi persoalan baru bagi perbankan di daerah masing-masing.

"Sehingga dana itu masuk kembali ke BI. Ke depan kalau ingin mempercepat pembangunan tentunya dana-dana tersebut harus kembali ke sektor riil yang digunakan untuk pembangunan, ataupun konsumsi seperti yang disampaikan Pak Wamen," ungkapnya.



Simak Video "Video Bahasa Jawa-Sunda Jadi Bahasa Daerah yang Aman dari Kepunahan"
[Gambas:Video 20detik]

(upl/upl)

Hide Ads